KORANLINGGAUPOS.ID- Dalam setiap perayaan Lebaran, kita sering disuguhi makanan Lebaran berbagai hidangan lezat yang dihiasi dengan warna-warna cerah dan memikat.
Namun, di balik kecantikan makanan Lebaran visual ini, ada resiko tersembunyi yang perlu kita waspadai.
Artikel ini akan menguraikan beberapa resiko kesehatan yang terkait dengan makanan Lebaran yang berwarna, serta memberikan saran tentang cara menikmati hidangan tersebut dengan bijaksana.
Pewarna Makanan
BACA JUGA:Pedagang Musiman Mulai Bermunculan Menawarkan Berbagai Jenis Makanan dan Jajanan Khas Lebaran
Pewarna makanan adalah bahan tambahan yang ditambahkan ke makanan untuk memberikan warna tertentu.
Dalam makanan Lebaran, pewarna sering digunakan untuk memberikan hidangan tampilan yang menarik dan menggugah selera.
Namun, ada beberapa resiko yang terkait dengan penggunaan pewarna makanan.
1. Resiko Alergi
BACA JUGA:Mudah Dibuat, Ternyata Wajik Makanan Khas Zaman Majapahit
Beberapa pewarna makanan dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu yang sensitif.
Ini termasuk gejala seperti gatal-gatal, ruam kulit, atau bahkan sesak napas pada kasus yang lebih parah.
2. Dampak Kesehatan Jangka Panjang
Penggunaan pewarna makanan yang berlebihan dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, termasuk gangguan saluran pencernaan, gangguan perilaku pada anak-anak, dan potensi peningkatan risiko kanker.
BACA JUGA:Yuk Simak Resep Rujak Mi, Makanan Khas Palembang Yang Nikmat Untuk Menu Buka Puasa