KORANLINGGAUPOS.ID- Di tengah perubahan dinamis dalam dunia kerja modern, terjadi pergeseran dalam cara pandang generasi muda terhadap kenaikan jabatan.
Terutama, milenial sering kali menunjukkan keengganan untuk kenaikan jabatan meskipun mereka memiliki kualifikasi yang memadai.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena kenaikan jabatan dan beberapa alasan di baliknya.
1. Prioritaskan Keseimbangan Kerja-Hidup
BACA JUGA:Selamat 25 Kepala SMPN di Musi Rawas yang Baru Dilantik, Berikut Daftar Nama dan Jabatan Baru
Salah satu alasan utama mengapa banyak milenial menolak kenaikan jabatan adalah untuk memprioritaskan keseimbangan kerja-hidup.
Generasi ini cenderung mengutamakan waktu untuk bersantai, berolahraga, berkumpul dengan keluarga dan teman, serta mengejar minat pribadi di luar pekerjaan.
Mereka menghargai fleksibilitas dalam jadwal kerja dan memiliki preferensi untuk menjaga kehidupan pribadi yang seimbang.
2. Takut akan Beban Kerja yang Lebih Tinggi
BACA JUGA:Seperti Prabowo Pernah Mendapat Jabatan Ini, Mayor Teddy Jadi Wadanyonif Para Raider 328 Dirgahayu
Kenaikan jabatan seringkali diiringi oleh tanggung jawab yang lebih besar dan beban kerja yang lebih tinggi.
Banyak milenial tidak ingin mengorbankan kebebasan dan fleksibilitas mereka dengan menanggung stres dan tekanan yang lebih besar dari pekerjaan yang lebih senior.
Mereka mungkin merasa bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi lebih penting daripada status atau penghasilan tambahan yang mungkin datang dengan kenaikan jabatan.
3. Kurangnya Dukungan dan Pengakuan dari Perusahaan
BACA JUGA:Berakhir Jabatan dari Gubernur, Khofifah dan Emil Dardak Kembali Maju Pilgub Jatim 2024