Inda menjelaskan, kariernya berawal pada tahun 2014 sebagai dosen di Perguruan Tinggi STIE Lubuklinggau.
Lalu pada tahun 2015 ia diterima sebagai dosen tetap yayasan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP-PGRI Lubuklinggau, almamaternya.
“Selanjutnya di Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau dan tahun 2022, saya dipercaya menjadi Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) sejak tahun 2023 sampai dengan sekarang,” ungkapnya.
Inda membenarkan menjalani studi S3 bukan perkara mudah. Namun itu tak membuatnya patah arang untuk menuntaskan studi.
BACA JUGA:Keren, 27 Dosen dan 251 Mahasiswa UNPARI Lolos Seleksi Program Kampus Mengajar
“Terkadang di jalan yang mulus dan bagus pun seringkali kita terjatuh, namun harus tetap berdiri dan berlari meskipun kaki sulit tuk melangkah karena tanpa keberanian tidak ada kemenangan dan tanpa perjuangan tidak ada happy ending,” ungkap Inda.
Ia berharap setelah lulus S3 bisa menjadi pendidik yang profesional dalam mencerdaskan anak bangsa. Dengan ilmu yang saya tekuni saya dapat mengembangkan ilmu sastra di bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Lalu bagaimana Inda bisa menuntaskan studi S3 dalam waktu yang tergolong singkat?
“Yang pasti taka da kiat khusus. Saya hanya berusaha menjalani studi dengan sungguh-sungguh. Dimulai dengan membuat rencana studi yang baik dan patuhi jadwalnya. Dengan jadwal yang padat manfaatkan waktu luang untuk belajar. Saya juga berusaha tidak menunda-nunda tugas, berpartisipasi aktif di kelas dan belajar secara konsisten. Terkadang, saya minta bantuan dosen atau teman jika perlu. Dan yang terpenting manfaatkan sumber daya kampus Dan jangan ragu untuk bertanya dan rajinlah berkomunikasi dengan dosen. Yang pasti terus berusaha dan jangan mudah menyerah walupun Lelah,” terangnya.(*)