LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Kejadian tewasnya dua ekor rusa yang dipelihara di Rumah Dinas Bupati Mura, di RT7 Kelurahan Puncak Kemuning Kecamatan Lubuklinggau Utara II, menarik perhatian banyak pihak. Kamis (9/11/2023), Petugas BKSDA Sumsel dan petugas dari TNKS wilayah V Lubuklinggau meninjau langsung lokasi.
Petugas BKSDA Sumatera Selatan sengaja diturunkan untuk memastikan terkait jejak hewan buas yang diduga menyerang dua ekor rusa tersebut. Selain itu petugas dari TNKS wilayah V Lubuklinggau juga diterjunkan dan meninjau langsung ke sekitar lokasi untuk memastikan penyebab kematian dua ekor rusa tersebut.
Mereka ingin memastikan agar informasi di masyarakat tak lagi simpang siur, bahkan membuat resah masyarakat sekitar. Mengingat informasi yang beredar, rusa tersebut tewas dimangsa Harimau.
Dan hasil pengecekan tersebut, petugas memberikan kesimpulan sementara bahwa hewan buas yang menyerang rusa diduga anjing.
BACA JUGA:Kandang Dijaga Petugas Sat PolPP
BACA JUGA:Harga Cabai Merah Makin ‘Pedas’
“Sudah kami cek dan kesimpulan awal hewan buas yang menyerang rusa diduga anjing,” ungkap petugas BKSDA Sumsel, Wahid, kemarin.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melihat foto-foto yang beredar sehari sebelumnya. Dan dari foto dan video tersebut mereka bisa menyimpulkan jika itu bukan dari harimau ataupun keluarga dari kucing. Meskipun diakuinya, untuk jejak yang ada hampir sama dengan jejak keluarga kucing-kucingan. Hanya saja beda ukuran.
“Jejak yang ada kelihatan kukunya tertancap di tanah, dan itu ciri-ciri tapak dari anjing. Kalau harimau dijejaknya tidak kelihatan ujung kukunya. Kemungkinan anjing itu naik melewati dahan. Karena kemarin disini sebelum dibersihkan masih banyak semak belukar,” tegasnya.
Wahid juga memastikan jika harimau biasanya menyerang pada bagian tekuk. Namun yang ditemukan luka di bagian buntut rusa. Dan kalau harimau satu dulu di makan, baru bunuh lagi. Disini malah dua-duanya tidak dimakan.
BACA JUGA:Heboh Harimau Berkeliaran di Megang Ujung
BACA JUGA:Butuh Kerja Sama Turunkan Angka Stunting
Menurut Wahid, kemungkinan anjing yang menyerang rusa tidak hanya satu. “Tapi itu kesimpulan sementara,” tegasnya lagi.
Pihaknya pun akan terus memonitor disekitar lokasi hingga Minggu (12/11/2023). Asep Sunarya, petugas dari TNKS wilayah V Lubuklinggau menambahkan terkait ada dugaan hean buas yang menewaskan rusa tersebut pihaknya juga tak bisa memastikan.
Namun menurutnya untuk diwilayah TNKS sendiri memang masih terdeteksi adanya harimau. “Namun untuk diwilayah perkotaan, kami tidak terdeteksi adanya harimau. Namun kami tetap berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk kasus ini.