Kelima, ketahui batasan anak. Setiap anak bersosialisasi dengan cara yang berbeda-beda. Anak introvert lebih cepat lelah saat berada di acara sosial yang bising dan riuh, sedangkan anak ekstrovert tidak menyukai suasana tenang. Jangan memaksa anak masuk ke dalam lingkungan yang membuatnya tidak nyaman.
Keenam, mempersiapkan anak menghadapi tingkat kemampuan sosial yang lebih tinggi. Misalnya, negosiasi, ketegasan, komunikasi non-verbal dan berbicara di depan umum akan berkembang seiring bertambahnya usia anak.
Bermain peran merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak. Seperti, pura-pura menjadi penjual dan pembeli dapat mendorong kemampuan negosiasi anak.
BACA JUGA:Cegah Bullying, Bekali Anak Olahraga Bela Diri
Nah, buat para orang tua untuk membantu anak supaya bisa bersosialisasi harus dilakukan dengan tekun dan tidak bisa memberikan hasil yang instan karena anak membutuhkan waktu dan tenaga untuk mempelajarinya.(*)