Maraknya penggunaan kelompok preman ini oleh perusahaan-perusahaan besar yang membuat nama-nama ketiganya ini jaya dan kesohor.
Sejak saat itulah mereka kemudian dikenal sebagai 'Raja' Penagih utang atau debt collector di Republik Indonesia (RI).
Bahkan, besarnya nama ketiga ini bisa menciptakan gurita dalam bisnis.
BACA JUGA:Terlilit Hutang Pinjol Ilegal? Begini Cara Melaporkannya
Memang, bisnis penagihan utang atau debt collector tak selamanya formal, tetapi berkat ajaran dari ketiga raja Republik Indonesia tersebut, bahkan banyak anak buahnya yang mendirikan bisnis yang serupa.
Tak jarang pula dari ketiga orang ini bersaing untuk memperebutkan kekuasaannya di wilayah ibukota Jakarta.
Geng Hercules ini pernah terlibat dalam perkelahian dan bentrokan dengan aparat pemerintah termasuk juga kelompok dari Geng Basri Sangaji Pada tahun 2002.
Bahkan Hercules pun pernah menjadi tersangka pembunuhan Basri.
BACA JUGA:Cara Bayar Hutang Puasa Menurut Kakak Guru KH Moch Atiq Fahmi.Lc
Dan begitu pula John Kei yang juga pernah didakwa sebagai pembunuhan.
Meski para bosnya sudah tiada dan dipenjara, perselisihan antara kelompok mereka dengan etnis lain berakar kuat.
Begitu juga dengan profesi debt collector yang makin identik dengan kelompok dari Indonesia Timur.
Kebesaran nama-nama mereka pun di bisnis penagihan utang atau debt collector tak tergantikan hingga sampai saat ini.
BACA JUGA:Dapat Ancaman dari Debt Collector karena Tunggakan? Lakukan 3 Cara ini Melaporkannya
Saat ini, John Kei sedang berada di balik jeruji besi untuk kesekian kalinya dalam kasus penyerangan terhadap saudaranya sendiri di Tangerang.
Sementara itu, Hercules dikabarkan telah bertaubat dan menjalani hidup sebagai pengusaha biasa-biasa.