KORANLINGGAUPOS.ID - SAAT ini sebagian masyarakat ita sedang melakkan perjalanan mudik ke kampng halaman, untuk bertemu dengan sanak saudara. Selama perjalanan, penting bagi tubuh kita untuk tetap sehat, agar sampai di kampung halaman tetap bugar dan melewati lebaran dengan sehat bersama keluarga.
Untuk itu sangat perlu diperhatikan oleh para pemudik mengenai kesehatan mereka selama diperjalanan. Dikutip dari Disway.id Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari sekaligus Staf Teknis Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Ngabila Salama, MKM membagikan tips CERDIK untuk para pemudik yang hendak melakukan perjalanan ke kampung halaman.
Hal pertama yang perlu diperhatikan yakni cek kesehatan secara rutin, khusus pengidap kronis dan komorbid.
"Pertama C, yakni cek kesehatan rutin, pastikan pemilik penyakit kronis atau komorbid membawa obat rutin lengkap, minum obat rutin dan tidak boleh terlambat, stoknya dilebihkan agar tidak kehabisan sampai kembali (antisipasi jadwal pulang mundur)," jelasnya.
Ia menerangkan dokter akan memeriksa kadar gula darah, kolesterol, HbA1c, dan lainnya agar dosis obat yang diberikan lebih tepat selama mudik.
Sementara itu, ibu hamil pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu (trimester 1) atau lebih dari 28 minggu (trimester 3), sebelum melakukan perjalanan dengan pesawat pastikan untuk melakukan kontrol terlebih dahulu.
Untuk usia kehamilan di atas 35 minggu sebaiknya tidak mudik karena sudah mendekati persalinan.
"Kedua E yakni enyahkan asap rokok. Hindari merokok terutama di perjalanan, selain mengganggu orang lain (terutama anak, lansia, ibu hamil yang imunitasnya rendah)," ujarnya.
BACA JUGA:10 Tips dan Trik untuk Menjaga Daya Tahan Baterai HP saat Mudik Lebaran
Menurutnya, rokok pada perokok aktif dan asap rokok pada perokok pasif dampaknya sama-sama membuat lebih rentan terinfeksi batuk pilek, sesak nafas, bau mulut, asma, dan penyakit metabolik, seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit stroke, gagal ginjal.
Selanjutnya ia menyarankan agar fisik tetap aktif beraktivitas, baik melakukan perenggangan ringan setiap 2 jam sekali.
Ketiga R, yakni rajin aktivitas fisik, tetap lakukan peregangan ringan setiap 2 jam walaupun dalam posisi duduk untuk mencegah kelelahan, nyeri atau pegal otot sendi.
Aktivitas fisik dapat membantu menstabilkan kadar tekanan darah, gula darah, dan berat badan, juga membakar kalori. Kalian bisa melakkan minimal berjalan 6000 langkah per hari atau 30 menit selama lima hari dalam seminggu.
BACA JUGA:Segini Dendanya Ketika Melanggar Sistem Ganjil Genap saat Mudik Lebaran 2024