LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan tahapan terakhir dalam pendidikan dasar sebelum masuk perguruan tinggi, sebelum mencari karir, dan sebelum kehidupan dewasa.
Sebagai seorang remaja, ada banyak hal yang harus dicerna dan persiapkan. Jadi, perjalanan siswa menuju perguruan tinggi dimulai di tingkat SMA.
Persiapan siswa selama di SMA untuk ke jenjang perguruan tinggi tidak terbatas pada keunggulan akademik saja. Lebih dari sekedar soft skill, mengembangkan kompetensi bahasa, keahlian teknologi dan pada akhirnya berkembang melalui kerja sukarela, pelatihan dan lokakarya.
Masa SMA bukan hanya tentang belajar. Namun, juga tentang perkembangan secara sosial, mental, budaya, emosional, dan pribadi. Jadi, sejalan dengan prestasi akademis, siswa juga perlu mengembangkan soft skill serta kompetensi teknologi dan linguistik.
BACA JUGA:Berkat Esai, Evelyna Bisa Kuliah S2 di Inggris
Nah, di sini peran SMA sangat berpengaruh dalam membimbing dan mengarahkan siswa ke perguruan tinggi yang diimpikan oleh siswa-siswanya.
KORANLINGGAUPOS.ID mewawancarai Kepala SMA Negeri 7 Lubuklinggau, Agustunizar. Ia menyampaikan, kesiapan sekolah yang dipimpinnya tersebut dalam membimbing siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) yaitu melalui sosialisasi terkait SNBP, SNBM, sekolah ikatan dinas dan kerjasama dengan universitas negeri.
Perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam memberikan pendidikan kepada siswa SMA maupun SMK. Terjalinnya kerjasama antara SMA dan PTN sama-sama dapat memberikan manfaat atau keuntungan. Dengan kolaborasi, perguruan tinggi dapat melakukan sosialisasi dan promosi.
Untuk itu SMA Negeri 7 Lubuklinggau terus berupaya untuk terus meningkatkan kualitasnya dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik di Kota Lubuklinggau maupun di luar kota yang peduli terhadap dunia pendidikan.
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah Pilih, Inilah 8 Jurusan Kuliah yang Paling Sulit Mendapatkan Kerja
Sementara sebagai siswa SMA juga harus mempunyai dua soft skill yang perlu dikembangkan adalah komunikasi dan berpikir kritis. Soft skill, seperti keterampilan, paling baik dikembangkan melalui praktik, dan lingkungan sekolah menengah memberikan banyak manfaat.
Selain itu prestasi semasa SMA dapat menunjang siswa masuk ke PTN. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, baik menjadi sukarelawan, pengabdian masyarakat, mengikuti pelatihan dan lokakarya, berlatih olahraga, mengikuti klub dan program seni, atau hobi atau bakat apa pun.
Kegiatan ekstrakurikuler ini memberi siswa peluang untuk pengembangan keterampilan, interaksi sosial, dan pengalaman kepemimpinan.
Menetapkan standar kesiapan perguruan tinggi adalah langkah pertama untuk memastikan bahwa penilaian dalam sekolah menengah atas selaras dengan perguruan tinggi. Karena standar kelulusan SMA umumnya berada pada kelas 10.