Lalu kedua jenazah dibawa ke TPU Puncak Sekuning.
Kematian Wasilah dan Farah secara tragis pada hari kelima Idul Fitri 1445 H di rumah mewah warna cokelat Jl Karya Baru RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1menyisakan tanya besar di masyarakat.
Ibu dan anak itu ditemukan bersimbah darah, 15 April 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Sosok pembunuh diketahui Galuh (9), anak bungsu korban yang merupakan siswa kelas III SD.
Galuh selamat karena pada saat pelaku beraksi, dia bersembunyi di kolong meja. Sedangkan pada saat kejadian, Anung berada di bengkel mobil di Jl Parameswara.
“Orang itu sendirian, ciri-cirinya badan tinggi, kurus, dan mengenakan baju putih, celana panjang," ujar Galuh kepada anggota polisi yang mengawalnya bersama sang ayah dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Sumateraekspres.id.
BACA JUGA:Kakak Tersangka Len akan Diperiksa Polisi
Bocah ini melihat pelaku melakukan penganiayaan kepada ibunya. Namun dia tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya bisa menyaksikan sembari terus bersembunyi agar tak diketahui pelaku.
"Dia (pelaku) mengambil barang dari depan garasi mobil, terus keluar dari pintu depan. Saya kemudian mengunci pintu, menunggu ayah pulang," katanya.
Anung sendiri pulang ke rumah setelah mendapat telepon dari putri sulungnya, Farah, yang berteriak minta tolong. Saat tahu ayahnya pulang, barulah Galuh membukakan pintu.
"Pada awalnya kita mengira ini aksi perampokan. Tapi setelah kita periksa, di dalam rumah tidak ada barang berharga yang hilang,” beber Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH.
Dalam aksinya, pelaku memukulkan dan menusukkan benda tumpul ke tubuh kedua korban hingga keduanya meregang nyawa. Bahkan, pada kepala almarhumah Wasilah terdapat benda tajam jenis blencong yang masih menancap .
BACA JUGA:Dikategorikan Aman Lakalantas Di Lubuklinggau Tidak Ada Korban Jiwa
Hal itu diketahui saat polisi memeriksa kondisi kedua korban. “Saat ini suami dan putranya yang luput dari aksi pembunuhan kita bawa ke Polsek IB 1 guna dimintai keterangan," jelas Harryo.
Aksi pembunuhan itu tidak diketahui para tetangga korban. Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Sutoro (53) mengatakan, dia baru tahu adanya kejadian itu setelah Anung, suami almarhumah Wasilah datang menemuinya di rumah.
Sutoro menceritakan bahwa Anung datang dengan terburu-buru ke rumahnya sekitar jam 10 pagi untuk melaporkan peristiwa tragis tersebut.
"Saya didatangi Anung yang dengan tergopoh-gopoh menyuruh saya datang ke rumahnya," ungkap Satoro.