MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masih dihantui banjir susulan, pasca banjir bandang terjadi Selasa 16 april 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara Jazili saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 18 april 2024 mengatakan ia menghimbau untuk sekolah yang terdampak banjir untuk terus berhati-hati dan sesegera mungkin mendata aset sekolah yang terdampak banjir.
Kondisi halaman SDN Embacang Lama Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara yang bangunannya terendam banjir akibat luapan Sungai Rupit Selasa 17 April 2024.-Foto : Dokumen -Disdik Muratara
“Kita harus selalu waspada dan siaga banjir, khususnya untuk sekolah-sekolah yang wilayahnya sangat rawan terkena dampak banjir, “ ungkap Jazili atau lebih akrab dipanggil Kak Zili ini, Kamis 18 april 2024.
Zili mengatakan, apabila semua akses menuju ke sekolah tidak bisa dilewati dan terputus oleh banjir, pihaknya akan menghimbau sekolah untuk diliburkan sementara waktu sampai pengkondisian setelah banjir surut.
BACA JUGA:Banjir Muratara, Warga Kelelahan, Gatal-gatal Hingga Batuk Pilek
“Tercatat ada beberapa sekolah yang sudah terdampak banjir dan sudah diliburkan seperti sekolah yang di Kecamatan Karang Jaya, tepatnya di Desa Lubuk Kumbung, Embacang Lama, dan di Kecamatan Rupit seperti di Desa Noman Baru, namun ada beberapa sekolah yang belum terdeteksi sampai saat ini seperti di Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir”, jelasnya.
“Untuk proses pemenuhan kebutuhan bantuan sekolah sendiri, kami saat ini sedang mendata sekolah-sekolah yang terkena terdampak banjir, kemudian mengklasifikasi bentuk kerugian yang dialami seperti buku sekolah, bangunan rusak maupun meubelair dari masing-masing sekolah guna untuk menghitung jumlah anggaran yang diperlukan untuk pemenuhan bantuan nantinya memang diperlukan oleh sekolah-sekolah yang terkait”, tambahnya.
Selanjutnya ia mengatakan, untuk anggaran yang akan digunakan sebagai pemenuhan kerugian dari sekolah yang terdampak banjir, Disdik berharap sekali ada bantuan dari perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kami juga berharap bantuan dari dana APBD Kabupaten Musi Rawas Utara. Karena kalau mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak meyediakan anggaran untuk mebeulier. DAK hanya bisa digunakan untuk pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK),” jelasnya.
BACA JUGA:Banjir Muratara, 11.356 Jiwa Terdampak Ratusan Orang Mengungsi 2 Orang Meninggal Dunia
Zili masih berharap semoga banjir tak banyak mengakibatkan kerugian di satuan pendidikan Muratara.
Sebab banjir sebelumnya, pada Januari 2024 sudah banyak merugikan satuan pendidikan. Tercatat kala itu, ada 11 sekolah terdampak banjir seperti SD Negeri 2 Maur, SD Negeri 1 Karang Dapo, SD Negeri 2 Karang Dapo, SD Negeri 4 Bingin Teluk, SD Negeri Mandi Angin, SD Negeri 1 Rantau Kadam, SD Negeri Tanjung Raja, SD Negeri 1 Noman, SD Negeri 3 Karang Dapo, SMP Negeri Karang Dapo dan SMP Negeri Bingin Teluk.
Sekolah-sekolah yang terdampak banjir ini banyak mengalami kehilangan buku, kerusakan buku, juga meubelair dan perlengkapan penting lainnya.
Lalu, apakah ada kemungkinan untuk membangun sekolah-sekolah yang terendam banjir ini atau memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi.