KORANLINGGAUPOS.ID - APAKAH kalian pernah membayangkan, ketika kendaraan mobil bisa bergerak secara otonom (mandiri) tanpa adanya pengemudi? Inovasi ini tidak hanya menarik dari segi teknologi, tapi juga membawa banyak manfaat dan dampak yang signifikan.
Kendaraan otonom memiliki potensi besar untuk mengubah transportasi di masa depan. Ketika kendaraan dikendalikan oleh teknologi tinggi dan kecerdasan buatan, maka risiko kecelakaan akibat kesalahan manusia dapat dikurangi secara drastis.
Teknologi kendaraan otonom akan semakin matang dan siap digunakan secara komersial dengan kendaraan otonom kita dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan efisiensi transportasi.
Supaya mobil dapat berjalan dengan otonom tentu dilengkapi fitur-fitur canggih yang mendukung kinerja mobil otonom.
BACA JUGA:Bawa Penggunanya Masuk ke Dunia Virtual
Teknologi yang harus ada pada kendaraan mobil otonom ini yakni sensor. Berbagai sensor akan digunakan pada mobil otonom, mulai dari sensor Lidar, kinerja sensor lidar menggunakan pulsa laser untuk mengukur jarak dan menciptakan peta tiga dimensi. Radar, kinerja radar yakni mengidetifikasi objek di sekitar kendaraan, sedangkan kamera untuk mengumpulkan data visual sekitar.
Keberadaan sensor pada mobil otonom menjadi sangat penting untuk kinerja mobil otonom. karena tiga sensor tersebut memiliki peran dalam yang saling berkontribusi. misalnya sensor lidar membantu mobil otonom dalam memahami sekitar saat berkendara dan memastikan jarak dengan objek di sekitarnya. dengan adanya sensor lidar dapat memberikan informasi detail tentang lingkungan sekitar, termasuk pergerakan objek (Kendaraan, Pejalan Kaki, dan Rambu-rambu lalu lintas).
Radar membantu merespon dan mengidentifikasi objek disekitar kendaraan menggunakan gelombang elektromagnetik. Sementara kamera memiliki kemampuan mengumpulkan data visual yang dapat digunaka untuk mengenali objek, tanda-tanda lalu lintas, dan memahami gerak-gerik pengedara lainnya.
BACA JUGA:Rumah Serba Canggih dengan Teknologi
Selanjutnya teknologi kecerdasan buatan dan Decision-Making, memainkan peran kunci untuk melakukan analisi komplek, mengenali pola, dan memprediksi pergerakan objek sekitar dan memungkinkan mobil otonom mengambil keputusan yang aman saat berada di jalan.
Misalnya, keberadaan mobil di depan yang berhenti secara mendadak, mobil otonom dapat dengan cepat merespon dan menghindar tabrakan. Kemampuan ini membuat penguna mobil otonom mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
Terakhir, teknologi yang harus ada pada mobil otonom adalah komunikasi dan koneksi fitur ini memungkinkan kendaraan untuk berbagi informasi dengan kendaraan lain dan infrastrukur jalan. Dapat membantu untuk meningkatkan kinerja mobil otonom dalam membaca dan memahami situasi lintas.
Contohnya saat lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, mobil otonom dapat mengidentifikasinya secara real-time dan otomatis menjalankan kendaraan mobil otonom dengan tepat.
BACA JUGA:Kini Hadir Jaringan 5,5 G
Teknologi komunikasi dan koneksi memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi perjalan dan keamanan jalan raya. Dengan adanya fitur ini mobil otonom dapat berkerja sama dengan kendaraan lain. (*)