Pantas Jualan Apple Ga Laku-laku Ternyata Ini Penyebabnya Warga RI Berebut Sewa iPhone

KORANLINGGAUPOS.ID - Menggunakan produk premium dari Apple, seperti iPhone, ini memiliki gengsi tinggi bagi para penggunanya. 

Namun di negara Indonesia, banyak penjualan iPhone yang belum mendominasi, bahkan tak memasuki jejeran 'Top ke 5'.

Untuk mengakalinya, warga di Ponorogo, Jawa Timur, rela untuk menyewa iPhone demi tampil gaya di depan teman-temannya dan keluarga saat lebaran.

BACA JUGA:iPhone XR Keluaran 2018 Apakah Masih Layak Digunakan? Ini Cerita Penggunanya di Lubuklinggau

Menurut laporan KORANLINGGAUPOS.ID yang dikutip dari channel YouTube resminya, penyewa iPhone saat ini meningkat dua kali lipat di daerah Ponorogo saat Lebaran.

Pemilik penyewaan iPhone yang bernama Yoga Turyanto ini telah mengatakan, mayoritas penyewa datang dari kalangan anak-anak muda dan beberapa lainnya lagi dari kalangan tua.

Menurutnya, alasan warga RI ini menyewa  beragam iPhone, selain untuk dokumentasi hingga membuat film-flim pendek, mereka juga ingin tampil prima di depan teman-temannya dan keluarga saat lebaran.

BACA JUGA:iPhone Dibuat Ketar Ketir Oleh Nokia Oxygen Ultra 5G, Hp Nokia Terbaru 2024 yang Punya Spesifikasi Memikat

Ketika ditanya soal risiko kehilangan atau rusak, ia mengatakan hal itu biasa terjadi dalam sebuah usaha.

"Risiko dalam penyewa iPhone ini juga ada, pasti ada ya, kadang dibawa oleh para penyewa kadang rusak, namanya juga orang usaha pasti ada risikonya," ujar yoga 

Tarif sewa iPhone ini tergantung pada jenis-jenisnya yang dipinjam oleh para orang yang menyewa, yakni antara Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu per harinya. 

BACA JUGA:Bocoran Spesifikasi Lengkap iPhone SE 4 2025 Terungkap, Benarkah Mirip Dengan iPhone 13?

Untuk menyewanya, pelanggan harus menyerahkan KTP atau kartu pelajar sebagai jaminannya.

Penjualan iPhone global saat ini merosot jika di Indonesia penjualan iPhone belum mendominasi, secara global, penjualannya iPhone malahan merosot 9,6% secara tahun-ke-tahun pada Q1 2024 menurut laporan firma riset IDC.

Salah satu alasannya adalah adanya penurunan performa di China yang merupakan salah satu pasar Apple utama.