Berkunjung ke Kampung Arab Al Munawar Sriwijaya

Kampung Arab didirikan oleh Habib Abdurahman Al Munawar seorang saudagar asal Yaman dan menetap di Palembang pada masa kerajaan Sriwijaya.-Foto : Tangkap layar Tripadvisor-

Di kampung Al Munawar ini hal yang memberikan kesan mendalam adalah keterbukaan masyarakatnya. Dimana, mereka sangat ramah sekali. 

BACA JUGA:Surganya Pecinta Traveling di Desa Wisata Busung Riau

Tampak disekeliling kampung Al Munawar dan memperhatikan bentuk-bentuk rumah. Ada pula yang berbentuk seperti rumah limas, rumah adat dari Sumatera Selatan. Ada pula rumah dengan sentuhan Timur Tengah dan Eropa yang kental.

Kita bisa melihat sebuah rumah berpintu tinggi dengan lantai marmer dan ukiran kayu di bagian atas rumahnya.

Tak heran jika rumah kayu ini masih berdiri kokoh meski sudah ratusan tahun dibangun. Ternyata rahasianya kayu yang digunakan adalah kayu Ulin (sebutan kayu Unglen dalam bahasa palembang). 

“Begitu pula dengan lantai marmernya yang sangat indah, didatangkan langsung dari Italia, “ ujarnya.

BACA JUGA:Berwisata ke Kebun Teh Peninggalan Belanda, Kebawatan di Kepahiang

Untuk memasuki kampung ini kamu akan melintasi jalan kecil atau biasa disebut gang yang bisa dilalui oleh satu mobil. Memang tidak ada gerbang formal yang menandakan pengunjung memasuki kampung Arab.

Meski tidak ada gerbang, namun dari depan gang banyak terlihat spot atau angle untuk mengambil foto yang bagus sangat Instagrammable. Mulai dari tembok kayu tua, jendela kayu besar yang terbuka, lorong kecil dengan langit biru di atasnya.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari  wisatazainal, ada sekitar 30 kepala keluarga (kurang lebih 300 warga) yang tinggal di kampung Al Munawar. Mereka semua mempunyai hubungan darah karena aturan tidak memperbolehkan mereka menikah dengan orang luar kampung. Namun, laki-laki masih bisa menikahi perempuan di luar desa, namun mereka tetap memiliki darah Arab yang kuat dari garis keturunan ayahnya. 

BACA JUGA:Eksotisnya DEWI TARI, Sampai Dianugerahi Desa Wisata

Jika kamu berkunjung kesana tentu akan terasa tidak lagi berada di indonesia karena akan bertemu dengan wajah-wajah mereka yang sangat Arab dengan memiliki hidung mancung, paras yang cantik dan tampan. 

Tak hanya itu saja keunikan kampung Al Munawar. Karena, kampung ini berbeda dari sekolah-sekolah pada umumnya. Dimana, sekolah libur pada hari Jumat namun tetap buka pada hari Minggu. Dimana, pendidikan agama memang sudah ditanamkan sejak dini di kampung ini.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan