Cara Menggali Potensi Seni pada Anak
Guru Seni SMP Al Ikhlas Lubuklinggau, Meri Fitria Sari, S.Pd.-Foto : Dokumen Pribadi -
KORANLINGGAUPOS.ID - Setiap anak yang lahir ke dunia ini pada dasarnya memiliki anugerah potensi atau bakat masing-masing.
Namun, jika bakat dan kemampuan tersebut tidak digali dan disalurkan tentu akan hilang dan terkubur.
Di sekolah, bakat siswa dapat disalurkan melalui berbagai kegiatan sebagai contoh yaitu tari.
Dapat dipastikan jika anak-anak diasah dan diasuh sejak dini untuk memaksimalkan potensi kemampuan geraknya, maka akan lahir sejumlah penari profesional yang pada akhirnya akan melahirkan penari yang profesional.
BACA JUGA:Ayah Bunda Kenali Potensi Anakmu, Begini Saran Psikolog RSUD Dr Sobirin
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan perhatian dari berbagai pihak, misalnya koreografer harus menghasilkan tarian yang sesuai dengan tingkat kesulitan gerak yang dapat dicapai anak.
Sebagai narasumber, KORANLINGGAUPOS.ID mewawancarai guru seni SMP Al Ikhlas, Meri Fitria Sari, S.Pd, ia mengungkapkan, menggali potensi anak dibidang seni dapat dilakukan dengan menyediakan beberapa kegiatan atau program sebagai wadah bagi siswa.
Sementara, untuk mengembangkan potensi tersebut tentu melibatkan anak pada kegiatan seni seperti ekstrakurikuler seni seperti tari, paduan suara, dan sebagainya yang dapat dipilih oleh masing-masing anak.
Adapun tujuan mempelajari seni bagi anak-anak, kata Meri, yaitu dapat mengetahui seberapa besar minat siswa pada seni, dan sebagai wahana untuk mengembangkan bakat dan kreativitas anak.
BACA JUGA:Begini Cara SMAN 4 Lubuklinggau Asah Potensi Non Akademik Siswanya
“Mengenai seni bagi saya segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang didalamnya terdapat keindahan dan mampu untuk membangkitkan perasaan dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga, dengan seni kita bisa berekspresi,” ujar Meri.
Di samping itu, anak-anak yang belajar seni dituntut untuk kreatif. Melalui seni siswa dapat mengembangkan imajinasi, pemecahan masalah dan keberanian, untuk mengungkapkan ide-ide mereka dengan cara yang unik dan orisinal.
Seni mampu membebaskan anak dari batasan konvensional dan mendorong mereka berpikir di luar kotak (out of the box).
“Seni melibatkan analisis, interpretasi, dan evaluasi. Melalui mempelajari dan menciptakan karya seni, anak belajar untuk memahami konteks budaya, menafsirkan simbol dan makna, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis,” jelasnya.