SMP Bakti Keluarga Lubuklinggau Dididik Agar Berakhlak Mulia
Peserta didik SMP Bakti Keluarga Lubuklinggau rutin laksanakan Shalat Dhuha.-Foto : Dokumen SMP Bakti Keluarga-
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Membentuk karakter siswa siswi jadi berakhlak baik tak bisa instan. Butuh ketelatenan dan kerjasama antara sekolah dan orang tua. Hal ini disampaikan Kepala SMP Bakti Keluarga (BK) Lubuklinggau Megi Mardiansah, S.Pd saat diwawancara wartawati Harian Pagi Linggau Pos Kamis 16 November 2023.
“Oleh sebab itu, sebagai salah satu upaya kami membentuk karakter positif siswa siswi dengan membiasakan peserta didik shalat dhuha dan dzuhur berjamaah, serta membiasakan hafalan Al-Quran juz 30 seperti Surat Al-Adiyat, Surat An-Nasr, Surat Al-Lahab, dan lainnya.,” jelas Megi.
Seperti yang kita ketahui, kata Megi, Shalat Duha merupakan ibadah sunnah yang kerap ditunaikan Rasulullah SAW.
“Dengan rutin menggelar Shalat Dhuha di sekolah, harapan kami Shalat Dhuha menjadi suatu rutinitas yang biasa dilakukan anak-anak sampai kapanpun. Meski sudah lulus dari SMP BK sekalipun,” tuturnya.
BACA JUGA:Asah Jiwa Wirausaha Murid, SDN 17 Lubuklinggau Rutin Adakan Market Day
Shalat Dhuha biasanya di sekolah ditunaikan 2 rakaat ini dilaksanakan pada waktu dhuha, mulai naiknya matahari hingga sebelum tergelincir (Sholat Dzuhur). Shalat Sunnah yaitu shalat yang dianjurkan, artinya apabila mengerjakan shalat sunnah maka mendapatkan pahala dan apabila meninggalkan maka tidak memperoleh dosa. Namun keduanya sama-sama mempunyai nilai dzikir kepada Allah.
Sementara Shalat Zuhur merupakan salah satu shalat lima waktu yang terdiri dari 4 rakaat.
“Ini upaya kita untuk menumbuhkan sikap religius pada anak. Dimulai dengan kegiatan berdoa setiap harinya dan ditunjang pada pembelajaran agama yang berorientasi pada praktik melalui pembiasaan tersebut sehingga dapat meningkatkan sikap tanggung jawab siswa,” ungkap Megi.
Kata Megi, disamping memberikan pendidikan siswa melalui pembelajaran di sekolah, para guru juga harus memperhatikan karakter siswa, dengan itu pendidikan karakter dapat dibentuk ketika mereka masih menimba ilmu saat sekolah. Karakter yang baik dapat terbentuk apabila dalam diri siswa diiringi dengan keimanan kepada sang pencipta, maka dari itu siswa harus dididik untuk melaksanakan shalat wajib maupun sunnah.
BACA JUGA:SMP Bhakti Ibu Lubuklinggau Punya Program Tahfidz Quran
Di era modern saat ini, membangun dan membentuk karakter siswa merupakan suatu hal yang harus diperhatikan lebih, tak terlepas dari dampak arus negatif globalisasi yang menjadikan karakter anak-anak semakin bobrok. Oleh karena itu, pembentukan karakter pada anak dibiasakan dengan mendekatkan dirinya kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
“Semoga dari program seperti ini, siswa kita dapat menjadi generasi cerdas, berakhlak mulia, tidak melupakan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Dengan pembiasaan sikap kepribadian yang baik sepereti ini supaya siswa senantiasa selalu Istiqomah dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bernilai,” harapnya.(hpd)