Berhenti Bekerja Kini Sukiyati Warga Desa M Siti Harjo Sukses Membuka Usaha Pembuatan Opak

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M YASIN |

Minggu , 09 Jun 2024 - 20:39

Sukiyati sedang menjemur opak buatannya di Desa M Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.-Foto : MUSLIMIN/Linggau Pos-

berhenti bekerja kini sukiyati warga desa m siti harjo sukses membuka usaha pembuatan opak                            musi rawas, koranlinggaupos.id - terinspirasi dari melihat tetangga yang mempunyai usaha pembuatan opak, membuat sukiyati salah seorang warga desa m sitiharjo kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel) ini ingin juga mempunyai usaha pembuatan opak. 
didukung dengan melimpahnya bahan baku utama untuk membuat opak yakni singkong menambah kuat keinginan sukiyati untuk mencoba merintis usaha pembuatan opak. 
di desa m sitiharjo merupakan desa yang menghasilkan hasil pertanian singkong terbesar di kabupaten musi rawas.
saat diwawancarai sukiyati 55 tahun menjelaskan bahwa dirinya dan keluarga sudah 10 tahun lebih menjalankan usaha pembuatan opak dari singkong.
baca juga:penjual hewan kurban di kabupaten musi rawas meningkat menjelang hari raya idul adha 
usaha rumahan yang dirintisnya ini pertama kali hanya memproduksi sekitar 10 kg saja untuk, uji coba.
"namun lama-kelamaan sudah banyak yang tahu bagaimana rasa dan kualitas opak buatan saya maka banyak yang pesan," katanya kepada koranlinggaupos.id. 
ditambahkannya, bahan baku opak seperti singkong tidak beli dari hasil panen di ladang singkong sendiri. 
dulu sukiyati berkerja ikut orang di tempat penggorengan keripik tempe di desa h wukirsari.
baca juga:lapas narkotika kelas iia muara beliti lakukan pengecekan mobil trans pas agar tetap prima
setelah mencoba usaha pembuatan opak  dan ada kemajuan akhirnya sukiyati memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus meningkatkan usaha sendiri yakni usaha pembuatan opak.
untuk saat ini sukiyato sudah memproduksi opak 40 kg perhari.
setiap harinya memerlukan singkong sekitar 100 kg.
itu pun kalau singkongnya itu bagus, kalau singkongnya banyak air biasanya hanya dapat sekitar 30 kg opak.
baca juga:jch musi rawas city tour ambil hikmah sejarah para nabi 
"untuk saat ini saya dan suami saja yang mengerjakannya, karena produksinya masih sedikit," akunya. 
sukiyati mengerjakan membuat opak mulai dari pukul 16.00 wib. mulai dari mengupas singkong.
setelah itu lanjut mencuci singkong, setelah selesai dicuci dilakukan pentirisan.
setelah dianggap sudah kering lalu dilanjutkan dengan parutan singkong dengan mesin kelapa.
baca juga:popt muara beliti bersama poktan setia tani ii lakukan gerdal hama wbc
setelah diparut  lihat dahulu itu singkongnya banyak air atau tidak.
jika banyak air maka tiriskan singkong yang sudah diparut tadi. 
setelah tidak terlalu banyak air, maka singkong yang sudah ditiriskan dan sedikit kering ditambahkan bumbu-bumbunya seperti garam daun kunyit dan  penyedap rasa, serta bumbu rempahnya. 
lalu kita melakukan pembentukan opaknya dengan cara membentuk bulatan lalu dipipihkan sehingga terbentuk seperti piringan tipis.
baca juga:banyak anak tamat sekolah cetak e-ktp meningkat
jangan lupa diberikan alasnya dengan plastic tipis untuk mencegah supaya opak tidak lengket dengan opak yang lainnya.
setelah selesai dibentuk lalu opak tersebut dilakukan pengukusan kurang lebih sekitar 30 menit.
setelah dianggap cukup matang kita diamkan terlebih dahulu, supaya sedikit dingin lalu kita lakukan proses penjemuran di bawah sinar matahari langsung selama 1 hari jika hari panas, jika tidak terlalu panas penjemuran itu dilakukan selama 2 sampai 3 hari.
untuk penjualan tidak pusing lagi karena saat ini banyak pengepul yang datang langsung ke rumah untuk membeli opak.
baca juga:peduli kebersihan lingkungan warga gotong-royong bersihkan gerbang masuk kecamatan selangit 
biasanya kalau pengepul datang ke rumah itu harga opaknya itu rp 9.000 per kg.
ia berharap semoga usahanya terus berkembang. "kami sebagai pelaku usaha rumahan ini sangat kekurangan peralatan seperti tempat pengukusan yang besar, kompor serta terpal untuk menjemur hasil produksi opak," harapnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 10 JUNI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan