Apakah Bener Media Sosial Dapat Berpengaruh Pada Kesehatan Mental? Yukk Intip Fakta dan Mitosnya

Reporter: MUHAMMAD HIDAYAT |

Editor: MUHAMMAD HIDAYAT |

Jumat , 21 Jun 2024 - 05:13

Apakah Bener Media Sosial Dapat Berpengaruh Pada Kesehatan Mental? Yukk Intip Fakta dan Mitosnya -Tangkap layar -

apakah bener media sosial dapat berpengaruh pada kesehatan mental? yukk intip fakta dan mitosnya                             koranlinggaupos.id- media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari bagi miliaran orang di seluruh dunia. 
meskipun memiliki banyak manfaat, seperti menghubungkan orang-orang dan memberikan akses informasi yang cepat, penggunaan media sosial juga sering dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan mental. 
berikut adalah beberapa fakta dan mitos yang berkaitan dengan pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental.
baca juga:5 hobi yang bermanfaat untuk kesehatan mental salah satunya berkebun
fakta: media sosial dapat menyebabkan kecemasan dan depresi
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan kecemasan dan depresi. 
ketika seseorang terus-menerus melihat postingan orang lain yang menampilkan kehidupan yang tampak sempurna, hal ini dapat menimbulkan perasaan iri dan rendah diri. 
fenomena ini dikenal sebagai "fear of missing out" atau fomo, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
baca juga:jaga kesehatan mental dengan puasa media sosial, ini 5 trik mudahnya
mitos: semua penggunaan media sosial berbahaya
tidak semua penggunaan media sosial berdampak negatif. 
penggunaan yang sehat dan terkendali dapat memberikan manfaat yang signifikan, seperti memperkuat hubungan sosial, mendapatkan dukungan emosional, dan mengakses informasi yang bermanfaat. 
kuncinya adalah bagaimana dan seberapa sering media sosial digunakan. 
baca juga:7 cara orang tua mengatur batasan penggunaan media sosial pada anak remaja
menggunakan media sosial secara bijak dan seimbang dapat membantu menghindari dampak negatif pada kesehatan mental.
fakta: media sosial dapat mempengaruhi tidur
studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur. 
paparan cahaya biru dari layar perangkat elektronik dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. 
baca juga:10 tips bijak dalam bermain media sosial saat bulan suci ramadhan
selain itu, keterlibatan emosional yang tinggi dengan konten media sosial dapat membuat otak tetap aktif dan sulit untuk bersantai sebelum tidur.
mitos: media sosial hanya berdampak pada remaja
meskipun remaja sering kali menjadi kelompok yang paling diperhatikan dalam diskusi mengenai dampak media sosial, orang dewasa juga tidak kebal terhadap efek negatifnya. 
penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa juga dapat mengalami kecemasan, depresi, dan masalah tidur terkait dengan penggunaan media sosial. 
baca juga:akun media sosial mahfud di-hack
semua kelompok usia rentan terhadap dampak negatif jika penggunaan media sosial tidak terkendali.
fakta: media sosial bisa menjadi sumber dukungan
media sosial dapat menjadi platform yang kuat untuk mencari dan memberikan dukungan emosional. 
grup dukungan online, komunitas hobi, dan platform berbagi pengalaman dapat memberikan rasa keterhubungan dan dukungan bagi mereka yang mungkin merasa kesepian atau menghadapi tantangan tertentu. 
baca juga:tagar nazar dukung amin masif di media sosial 
ketika digunakan dengan benar, media sosial dapat memperkuat jaringan sosial dan mendukung kesehatan mental.
mitos: media sosial menyebabkan masalah mental secara langsung
media sosial tidak secara langsung menyebabkan masalah mental, tetapi dapat memperburuk kondisi yang sudah ada atau memicu masalah bagi mereka yang sudah rentan.
misalnya, seseorang dengan kecenderungan kecemasan mungkin menemukan bahwa interaksi di media sosial memperburuk gejalanya. 
baca juga:hukum pamer harta di media sosial dalam islam
sebaliknya, bagi orang yang menggunakan media sosial untuk tujuan positif dan dengan batasan yang sehat, dampak negatifnya bisa diminimalkan.
fakta: kurasi konten dapat mengurangi dampak negatif
salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif media sosial adalah dengan mengkurasi konten yang dikonsumsi.
mengikuti akun-akun yang positif, inspiratif, dan informatif serta membatasi interaksi dengan konten yang menimbulkan stres atau kecemasan dapat membantu menciptakan pengalaman media sosial yang lebih sehat.
baca juga:10 tips bijak dalam bermain media sosial saat bulan suci ramadhan
pengguna juga bisa menggunakan fitur mute atau unfollow untuk menghindari konten negatif tanpa harus memutuskan hubungan dengan teman atau keluarga.
mitos: tidak ada cara untuk mengontrol penggunaan media sosial
ada banyak cara untuk mengontrol penggunaan media sosial dan meminimalkan dampak negatifnya.
beberapa strategi termasuk menetapkan batas waktu penggunaan, menghindari media sosial sebelum tidur, dan mengambil "detoks digital" secara berkala. 
alat bantu seperti aplikasi pengelola waktu layar juga dapat membantu pengguna memantau dan mengendalikan penggunaan media sosial mereka.
baca juga:7 cara orang tua mengatur batasan penggunaan media sosial pada anak remaja
pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental adalah topik yang kompleks dengan banyak variabel yang berperan. 
meskipun ada risiko yang nyata, terutama jika digunakan secara berlebihan atau tanpa batasan, media sosial juga dapat memberikan manfaat signifikan jika digunakan dengan bijak. 
dengan memahami fakta dan mitos seputar penggunaan media sosial, individu dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan memastikan bahwa pengalaman mereka dengan media sosial tetap positif dan mendukung kesehatan mental.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, MINGGU, 7 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan