Pilkada Lubuklinggau, Tidak Mungkin HRW Turun Level Nyalon Wawako

Peneliti Sumatera Initiative Riset & Konsulting, Eka Rahman.-Foto : Dokumen -Linggau Pos

BACA JUGA:Digadang Pantas Maju Pilkada Lubuklinggau, ini Tanggapan Pj Walikota Trisko Defriyansa

Jadi tidak secara pasti diketahui berapa digit elektabilitas dari HRW, YOK, HRE, HIS serta paslon lain. 

Demikian halnya, dengan selisih antar masing-masing figur. Dalam konteks survey ada hal-hal yang mesti juga dipahami oleh publik seperfi misalnya : jika margin error (ME) 5%, maka selisih 5% secara teoritis akan menunjukkan peluang dari keduanya.

2. Bahwa statemen elektabilitas HRW 'tidak naik' adalah statemen yang tidak sepenuhnya valid, mengingat tidak ada data 'hasil survey yang utuh' di rilis oleh lembaga survey. 

Jika ada 2-3 paslon, maka secara matematis akan ada hasil survey urut 1,2 dan 3. Dengan selisih misalnya, 5, 10, 15 persen, maka sisa waktu 5 (lima) bulan sampai 27 November 2024, masih sangat memungkinkan untuk perubahan posisi hasil survey. 

BACA JUGA:Pilkada Lubuklinggau 2024, PDI-P Siapkan Wakil Walikota

Apalagi jika diimbangi dengan kerja-kerja politik di tingkat grass roots.

3. Bahwa fenomena kecenderungan berpasangan HRW-HIS dan YOK-HRE baru terealisasi dalam beberapa waktu terakhir, bahkan belum ada deklarasi resmi. 

Konsekwensinya, belum ada lembaga yang mencantumkan paslon secara berpasangan. 

Untuk menyatakan peluang kemenangan/ketidakmenangan paslon, juga ditentukan oleh antara lain : siapa pasangan, siapa pasangan kompetitor, berapa jumlah paslon, parpol mana saja yang mengusung/mendukung, dan lain-lain. 

BACA JUGA:Head to Head Pilkada Lubuklinggau 2024, Ada yang Meniru Strategi Nan-Suko

Artinya, survey hari ini bukan satu-satunya instrumen untuk menentukan hasil final kontestasi pilkada.

4. Bahwa feeling saya meragukan adanya perubahan formasi keberpasangan HRW-HIS, karena 'spekulasi politik' HRW melepas jabatan calon Ketua DPRD Lubuklinggau, tidak balance jika hanya ditukar dengan 'level wawako' yang belum guarantee untuk jadi.

 Selanjutnya, secara faktual figur HIS adalah salah satu figur bakal calon wawako yang komperitif dari sisi logistik, akses terhadap parpol (PDIP) maupun basis jaringan dukungan. 

Sehingga mampu melengkapi sisi kekurangan HRW, dibanding dengan figur bakal calon wawako lain yang ada.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan