Terkait Maraknya Judi Online, Ini Pesan Penting Ketua DPD FORPESS Lubuklinggau

Ustadz Ahmad Fikri – Ketua DPD FORPESS Kota Lubuklinggau-Foto : Dokumen-FORPESS Lubuklinggau

KORANLINGGAUPOS.ID - Saat ini fenomena judi online makin menghantui masyarakat. Bentuk dan jenis judi online pun sudah banyak ragamnya, mulai dari tebak nomor, skor pertandingan sepak bola atau olahraga lainnya serta permainan game.

Bagaimana sikap seorang istri ketika suaminya terjebak judi online? Apa yang sebaiknya istri lakukan?

Sejatinya, orang yang terjerat dalam lingkaran judi online pasti tidak akan pernah merasakan kemenangan absolut.

Sebab modal yang dimiliki bandar lebih banyak, sehingga perputaran uang yang terjadi akan terus menerus berulang sampai uang pemain judi online terkuras habis.

BACA JUGA:Tahu 7 Bahaya Judi Online, Kapolri dan Kominfo Hapus Saja Langsung Situs Unsur Perjudian

Berbagai permasalahan sosial pun muncul ditengah masyarakat, akibat dari suami, anak atau tetangganya yang kecanduan judi online.

Dari mulai tindak kriminal pencurian, penipuan yang dilakukan oleh para pelaku judi online, hingga peristiwa tragis, dimana seorang istri tega membakar suaminya karena ia kesal suaminya sudah kecanduan judi online.

Pemasalahan ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena mayoritas masyarakat yang terjerat judi online tersebut bukan hanya dari kalangan bawah saja, tetapi sudah menyasar ke kalangan atas 

Menanggapi fenomena ini, Ketua DPD FORPESS Kota Lubuklinggau Ustadz H. Ahmad Fikri atau Buya Fikri saat diwawancara wartawan KORANLINGGAUPOS.ID Jum’at 28 Juni 2024 menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tergoda mencoba segala bentuk perjudian, terlebih lagi yang sedang marak saat ini yaitu judi online.

BACA JUGA:Bahaya Judi Online Penting Disampaikan pada Para Calon Pengantin

“Karena sudah jelas dalam Al Qur’an bahwa maysir (perjudian, red) itu haram hukumnya,”tegasnya.

Ia menambahkan, jika kita ingin hidup selamat maka tinggalkan segala bentuk perjudian, karena segala yang dilarang oleh Allah, pasti ada kemudharatan atau kerugian bagi manusia.

“Dan sebaliknya, segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah untuk kita kerjakan pasti ada kemaslahatan (kebaikan, red) bagi manusia,”ucapnya.

Menurutnya, dengan melakukan perjudian, berarti sama saja seseorang itu sudah menantang Allah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan