Petani Padi Sawah Desa Air Lesing Dianjurkan Menggunakan Pestisida Biologi

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Jumat , 28 Jun 2024 - 20:57

Petugas POPT Kecamatan Muara Beliti Suwanto, SP Saat sosialisasi di depan Para Petani Desa Air Lesing Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.-Foto : Dokumen Petugas POPT Kecamatan Muara Beliti -

Mengapa di desa ini banyak hama yang menyerang karena mereka menanam padinya itu tidak serentak.

Seperti saat ini saja ada yang sudah panen ada juga yang baru menanam padinya. Dengan begitu sangat susah untuk memutuskan mata rantai hamanya.

Selain itu para petani selama ini banyak menggunakan pestisida yang berbahan kimia.

"Jadi kita saat ini menganjurkan kepada para petani untuk menggunakan pestisida biologi ini, supaya ekosistem lingkungan tidak menjadi rusak," katanya.

“Untuk sosialisasi hari ini baru satu kelompok yakni kelompok Tani Karya Makmur Desa Air Lesing. Dengan begitu mudah-mudahan para petani yang sudah mendengarkan arahan dari kami ini dapat menyampaikan dengan para petani yang lainnya untuk cara penggunaan pestisida biologi ini,” jelasnya.

Harapan kedepannya para petani bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia, jangan terlalu cepat menggunakan pestisida kimia. Supaya ekosistemnya itu bisa tetap terjaga, seperti musuh alami dari hama tersebut tidak mati. (*)

petani padi sawah desa air lesing dianjurkan menggunakan pestisida biologi                            musi rawas, koranlinggaupos.id - petugas popt kecamatan muara beliti suwanto, sp melakukan kegiatan sosialisasi tentang bantuan pestisida biologi yang beberapa waktu lalu dibagikan kepada petani padi.
untuk kali ini sosialisasi di kelompok tani karya makmur desa air lesing kecamatan muara beliti, kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel).
dirinya menjelaskan yang disosialisasi itu tentang cara penggunaan pestisida biologi yang dibagikan beberapa waktu yang lalu. 
"hal ini perlu kita sosialisasikan karena jika penggunaan yang tidak tepat itu hasilnya tidak akan maksimal," jelasnya kepada koranlinggaupos.id,  jumat 28 juni 2024.
baca juga:menjelang tahun ajaran baru penjual seragam sekolah di pasar b srikaton masih sepi pembeli
“karena  di desa air lesing sendiri itu masih ditemukan hama wereng batang coklat (wbc), walang sangit dan ulat. jadi untuk membasmi itu semua jika belum terlalu besar seranganya. sebaiknya menggunakan pestisida biologi yang dianjurkan,” jelasnya. 
seperti  metarizep yang merupakan bioinsektisida yang mengandung beberapa jenis jamur dan bakteri yang dapat digunakan sebagai pengendalian hayati hama khususnya serangga dan berbagai jenis ulat yang ada di tanaman padi.
selain itu ada juga metode penginfeksian insektisida hayati bt-plus dapat melalui racuan pencernaan dan kontak. 
selain itu dengan menggunakan insektisida bt-plus memiliki keuntungannya seperti tidak membuat hama menjadi resisten dan tidak juga dapat membunuh musuh alami hama serta mempertahankan predator hama.
baca juga:survei ekonomi pertanian himpun data aspek ekonomi dari unit usaha pertanian
untuk caranya penggunaannya sendiri itu bt-plus itu dalam satu sachet yang berisi 50 gram itu dapat dilarutkan dalam air sebanyak 500 ml.
lalu diamkan selama 12 jam sampai dengan 24 jam setelah itu dapat ditambah air sebanyak 60 liter.
ada juga  primadeco yang efektif sebagai pengendalian penyakit kresek, blas, layu bakteri, layu cendawan dan embun tepung. 
cara penggunaanya itu sendiri dalam satu sachet yang berisi 100 gram dapat dilarutkan dalam 1 liter air, lalu diamkan selama 12 sampai 24 jam, lalu diencerkan lagi sampai 90 liter air.
baca juga:terima penghargaan dari bnn musi rawas, lapas narkotika kelas iia muara beliti telah berperan aktif p4gn
mengapa di desa ini banyak hama yang menyerang karena mereka menanam padinya itu tidak serentak.
seperti saat ini saja ada yang sudah panen ada juga yang baru menanam padinya. dengan begitu sangat susah untuk memutuskan mata rantai hamanya.
selain itu para petani selama ini banyak menggunakan pestisida yang berbahan kimia.
"jadi kita saat ini menganjurkan kepada para petani untuk menggunakan pestisida biologi ini, supaya ekosistem lingkungan tidak menjadi rusak," katanya.
baca juga:dpmd inventalisir jumlah kades yang akan diperpanjang masa jabatannya 
“untuk sosialisasi hari ini baru satu kelompok yakni kelompok tani karya makmur desa air lesing. dengan begitu mudah-mudahan para petani yang sudah mendengarkan arahan dari kami ini dapat menyampaikan dengan para petani yang lainnya untuk cara penggunaan pestisida biologi ini,” jelasnya. 
harapan kedepannya para petani bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia, jangan terlalu cepat menggunakan pestisida kimia. supaya ekosistemnya itu bisa tetap terjaga, seperti musuh alami dari hama tersebut tidak mati. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SABTU, 29 JUNI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan