Tak Hanya Warnanya Saja, Ini 4 Perbedaan Antara Sahang Hitam dan Putih yang Patut Kamu Ketahui

Tak Hanya Warnanya Saja, Ini 4 Perbedaan Antara Sahang Hitam dan Putih yang Patut Kamu Ketahui-Ilustrasi-Tangkapan Layar

BACA JUGA:Meski Jadi Bumbu Penyedap Makanan, Ternyata Ini 5 Efek Samping Jika Konsumsi Sahang Berlebihan

Biji yang sudah dipetik tersebut kemudian dijemur selama beberapa hari hingga bulirnya berwarna hitam, lalu setelah itu barulah dijemur.

Nantinya, bulir-bulir tersebut akan digugurkan dari tangkainya dengan cara diinjak-injak, lalu bulir tersebut kemudian diayak dan ditampi.

Berbeda dengan sahang hitam, proses pengolahan sahang putih justru malah sedikit lebih rumit karena untuk memperoleh sahang putih, para petani harus terlebih dahulu memanennya saat semua bulir sudah masak, baru kemudian bulir-bulir itu akan disimpan di dalam kantung lalu direndam di dalam air selama kurang lebih 1-2 minggu.

Proses ini dilakukan supaya selaput pada sahang putih menjadi lebih lunak, sehingga akan sangat mudah terkupas ketika nantinya digosok maupun diinjak-injak.

BACA JUGA:Sering Jadi Bumbu Masakan, Begini 5 Cara Sederhana Menanam Pohon Sahang Agar Tumbuh Subur

Sementara itu, bulir-bulir yang sudah putih tersebut kemudian dicuci dan dijemur hingga jadi kering.

2. Sahang hitam lebih pedas dan panas.

Proses pengolahan pada sahang hitam yang ringkas dapat membuat rasanya menjadi lebih kuat dan pedas jika dibandingkan dengan sahang putih, apalagi pada sahang hitam yang baru saja digiling.

Sedangkan, dalam segi rasa dan aroma sahang putih ternyata tidak terlalu kuat, sehingga tak heran jika sahang putih ini justru jauh lebih sering digunakan untuk bumbu pada masakan yang tidak pedas.

BACA JUGA:Ternyata Ini 7 Manfaat Sahang untuk Kecantikan Kulit dan Rambut, Ampuh Cegah Jerawat Hingga Kebotakan

3. Masa simpannya.

Perbedaan sahang hitam dan putih selanjutnya terletak pada masa simpannya, dimana biasanya sahang hitam ini lebih awet dibandingkan dengan sahang putih.

Apabila disimpan dengan tepat, sahang hitam utuh ini tentu bisa bertahan hingga satu tahun, namun setelah digiling ketahanannya bisa berkurang jadi hanya sampai beberapa bulan saja.

Sedangkan, masa simpan pada sahang putih diketahui justru lebih singkat, bahkan rasanya pun juga mudah pudar jika dibandingkan dengan sahang hitam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan