Pedagang Cakwe Pertama di Lubuklinggau, Dalam Sehari Bisa Menjual Ratusan Porsi Cakwe
Cakwe Khas Bandung yang berjualan di samping Hotel Dempo Lubuklinggau.-Foto: Gilang-Linggau Pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Cakwe adalah salah satu camilan yang berasal dari Tionghoa dan cakwe dalam bahasa Hokkian memiliki arti “Hantu yang digoreng”.
Nama ini juga memiliki hubungan dari nilai-nilai sejarah dahulu kala, cakwe juga merupakan cemilan yang populer di masyarakat Indonesia.
Salah satunya masyarakat Bandung, yang menjadikan cakwe menjadi cemilan khas dari warga Jawa Barat.
Cakwe juga banyak digemari oleh semua kalangan, karena memiliki rasa yang asin gurih dan nikmat.
BACA JUGA:Inilah Rahasia Resep Cakwe Lezat yang Bisa Kalian Coba di Rumah, Yuk Simak Disini!
Cakwe juga memiliki tambahan saus yang menjadikan menyantap cakwe jadi lebih enak.
Sangat banyak pedagang cakwe yang bisa dijumpai di pinggir jalan, salah satunya pedagang cakwe yang ada di Kota Lubuklinggau.
Saat diwawancarai oleh KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 1 Juli 2024, Putra pemilik usaha cakwe mengatakan bahwa dia adalah salah satu pedagang cakwe pertama di Lubuklinggau.
“Kalau bisa dibilang saya merupakan pedagang cakwe pertama yang ada di Lubuklinggau, karena di tahun 2019 terkhususnya pedagang kaki lima belum ada pedagang cakwe yang berjualan,”ungkap Putra.
BACA JUGA:Kisah Pakde Edi Yang Sudah Berjualan Garam Puluhan Tahun
Untuk berdagang cakwe sudah jalan lima tahun untuk di Kota Lubuklinggau, yang sebelumnya saya berjualan cakwe satu tahun di Cianjur, Jawa Barat.
Awalnya saya merantau ke pulau Sumatera, Lubuklinggau, yang awalnya memang ingin berdagang Cakwe.
“Karena di Lubuklinggau belum ada orang yang berjualan cakwe, akhirnya saya membuka usaha cakwe yang awal berjualan di depan sekolah yang ada di Pasar Pemiri Lubuklinggau,”jelas Putra Kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Awal berjualan harga cakwe bebas mau beli berapa Rp 1.000 sampai berapapun saya layanin, karena dulu memang mengincar pasar anak-anak sekolah.
- Tag
- Share
-
-
