Tanaman Cabai Diserang Hama Gunakan Pestisida Organik Kurangi Penggunaan Kimia

Tanaman cabai yang terserang penyakit keriting daun.-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Pada berita sebelumnya para petani cabai di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas mengeluhkan tanaman cabai miliknya diserang penyakit keriting daun  dan ada juga  diserang jamur yang membuat tanaman cabai menjadi mati.

Untuk itu petugas Pendamping Penyuluh Pertanian, Pendamping Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPEP POPT) Tugumulyo, Tria Ardi menjelaskan apa yang dialami oleh petani cabai di Kecamatan Tugumulyo ini merupakan serangan hama dan penyakit.

"Salah satunya seperti penyakit Trips.  Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan permukaan daun terutama daun-daun muda.

Serangan ditandai dengan adanya bercak ke perak-perakan," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 3 Juli 2024.

BACA JUGA:Dinsos Berikan Bantuan Warga Hidup Sebatangkara Tinggal di Gubuk Reot di Kebun Kopi

Dijelaskannya. daun yang diserang berubah warna menjadi coklat tembaga mengeriting atau keriput dan akhirnya mati.

Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk menggulung ke dalam dan muncul  seperti benjolan.

Selain itu pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman akan menjadi mati.

Selain itu hama ini merupakan vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting.

BACA JUGA:Jarang Produksi Karena Kesulitan Pemasaran Ini Harapan Ower Drflo Chocolate

Sehingga populasi lebih tinggi sedangkan pada musim penghujan populasi akan berkurang karena banyak trips yang mati akibat tercuci oleh air hujan.

Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang utama seperti cabai,  bawang merah, bawang daun dan  jenis bawang lainnya.

Untuk pengendalian bisa menggunakan tanaman perangkap seperti keningkir kuning, menggunakan mulsa perak,  sanitasi lingkungan dan pemotongan bagian tanaman yang terserang trips. 

Selain itu pemanfaatan musuh alami yang potensial untuk mengendalikan hama trip antara lain predator kumbang, tungau, predator larva dan kepik serta potagen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan