Tehnik Polinasi Tanaman Semangka Non Biji Agar Cepat Berbuah

Contoh tehnik Polinasi bunga semangka.-Foto: tangkap layar -Tanilink TV

Serbuk sari kita tempelkan di bunga betina di sini lah akhirnya serbuk sari itu tertinggal di putik bunga betina. 

BACA JUGA:Electrifying Agriculture PLN Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian Padi Ponorogo

Inilah yang menjadi apa proses penyerbukan atau pembuhaan nanti cuman dioles-oles secara merata. 

Waktu yang paling tepat untuk Polinasi pukul 00.00 WIB hingga pukul 9.00 WIB pagi. 

Setelah itu jam 10.00 WIB ke atas bunga jantan serbuknya akan kering nah itu sudah tidak efektif. 

Seperti itu cuma dioles-oleskan cukup. Dan yang penting nanti kalau di musim hujan setelah proses Polinasi kita tutup dengan plastik. 

BACA JUGA:Waspada Penyakit Ngorok Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau Gencarkan Penyuluhan

Sebenarnya tidak harus plastik pakai daun bisa yang penting terlindungi dari air hujan minimal 5 jam setelah Polinasi. 

Hal itu kemungkinan berhasilnya lebih besar, tapi kalau tidak hujan tidak menjadi masalah. 

Kalau musim kemaro enggak masalah jadi semua tanaman semangka ada bunga jantan ada bunga betina tapi dalam satu pohon biji tidak ada serbuk sarinya artinya ini mandul tidak bisa untuk membuah. 

Memang karakternya seperti itu gennya tidak bisa untuk membuahi non biji karena boleh dibilang gennya dimatikan jadi tidak bisa untuk membuahi makanya tidak ada bijinya karena semangka non biji itu kan seperti segeneetik. 

BACA JUGA:Bertani Menjadi Mudah, Ini Dia 4 Terobosan Inovasi Teknologi Pertanian Terbaru

Kelihatannya gampang cuman oles gini tapi kalau gagal tidak panen nantinya. Intinya perlu ketelitian dan kesabaran. 

Polinasi memang banyak faktor yang mempengaruhi yang pertama cuaca yang kedua ada varietas yang ketiga ada SDM. 

Untuk cuaca biasanya kalau di musim hujan itu banyak yang gagal untuk Polinasi karena terganggu dengan air hujan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan