Diskusi Kesehatan, RS Siloam Silampari Bagi Tips Kehamilan Sehat dan Cegah Stunting

Dokter Aripin Syarifudin, SpOG sedang memberikan materi pada Diskusi Kesehatan, Minggu 28 Juli 2024. -Foto : Dokumen -RS SIloam Silamparii

Ia menyarankan kepada ibu hamil, untuk melakukan pemeriksaaan kehamilan secara rutin demi mencegah, mendeteksi dini dan menatalaksana gangguan pertumbuhan janin.

"Faktor risiko yang meningkatkan potensi stunting yaitu kehamilan di usia remaja, pertumbuhan janin terhambat, dan kelahiran prematur. Bisa juga karena buruknya sanitasi air bersih, pendeknya jarak antar kehamilan, gangguan nutrisi dan infeksi saat ibu hamil, penyakit infeksi dan kurang gizi pada anak."paparnya.  


Narasumber Diskusi Kesehatan, dr. Aripin Syarifudin, SpOG dan Ully Artha Aritonang, S.Tr.Gz. -Foto : Dokumen -RS Siloam Silampari

BACA JUGA:Buka Bersama Rekanan Corporate, RS. Siloam Silampari Komitmen Beri Layanan dan Perawatan Terbaik Kepada Pasien

BACA JUGA:Edukasi Masyarakat Kenali TBC dan Bahayanya, RS Siloam Silampari Gelar Seminar Kesehatan

Ia kemudian membagikan tips untuk merencanakan kehamilan sehat, yaitu makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, berat badan ideal, menghilangkan kebiasaan buruk dan menghentikan penggunaan alat kontrasepsi.

Sementara itu, Ully Artha Aritonang, S.Tr.GZ memaparkan dampak jangka pendek stunting pada anak, yaitu terjadinya gangguan perkembangan otak,  gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan perkembangan motorik.

Sedangkan dampak jangka panjang, ialah tingkat kecerdasan rendah, prestasi belajar rendah dan cenderung obesitas.

Menurutnya stunting bisa dicegah, yaitu dengan cara pengendalian gizi di 100 Hari Pertama Kehidupan (HPK), melakukan pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan secara rutin, menjaga kebersihan dan memberikan pola asuh yang tepat.

BACA JUGA:RS Siloam Silampari Edukasi Masyarakat Melalui Diskusi Kesehatan

BACA JUGA:Minta Percepatan Penurunan angka Stunting di Lubuklinggau Ada Progres

Rekomendasi standar Emas Pemberian Makan Bayi dan Anak, ialah dengan inisiasi menyusui dini, memberikan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif (usia bayi 0 - 6 bulan), memberikan makanan pendamping ASI ketika bayi berusia lebih dari 6 bulan dan pemberian ASI sampai usia 2 tahun.

Ully menekankan pentingnya pemberian ASI Eksklusif karena dapat membantu memulai kehidupan bayi dengan baik, mengandung anti bodi, mengandung komposisi zat gizi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberi rasa aman dan nyaman pada bayi, terhindar dari alergi, membantu perkembangan rahang hingga dapat merangsang pertumbuhan gigi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi anatar peserta dengan narasumber.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan