dr Maya Rentina: Asap Rokok Bahaya untuk Janin dalam Kandungan

dr Maya Rentina.-Foto : Hikmah-Linggau Pos.

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Gangguan kesehatan akibat paparan asap rokok pada orang dewasa yang tidak merokok antara lain penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru, serta dampak buruk terhadap kesehatan reproduksi pada wanita, termasuk berat badan lahir rendah. 

Begitu juga asap rokok dapat menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), infeksi pernafasan, infeksi telinga, dan serangan asma pada bayi dan anak.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari Centers for Disease Control and Prevention, dampak paparan asap rokok pada tubuh bisa dirasakan secara langsung.

Sejak tahun 1964, sekitar 2.500.000 orang yang bukan perokok telah meninggal karena gangguan kesehatan akibat paparan asap rokok. 

BACA JUGA:Angka Perokok Anak dan Remaja Meningkat, Ini Upaya Kemenkes

BACA JUGA:Rilis Asbak Pintar dari Xiaomi, yang Memiliki Fitur Canggih Bisa Hilangkan Bau Asap Rokok

Dokter Umum Puskesmas Swasti Saba Lubuklinggau, dr Maya Rentina menyatakan, asap rokok merupakan asap yang bercampur antara asap dan partikel. 

Asap ini terdiri dari 4000 senyawa kimia yang bercampur, termasuk di dalamnya bahan beracun dan 69 di antaranya merupakan bahan penyebab kanker.

"Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan," kata dr Maya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.

Dijelaskan dr Maya, menurut data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008, diperkirakan 45% perempuan merokok, dan 27% perempuan hamil merokok.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Negara dengan Perokok Terbanyak di Dunia, No 1 Bukan Indonesia

BACA JUGA:Teman Minta Rokok Terus? Tenang Ini 5 Tips Mengatasinya

Ibu hamil yang merokok di Amerika sebanyak 23,5%, dan 20% ibu hamil berhenti merokok selama hamil, pada ibu hamil merokok dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan, kesehatan reproduksi dan janin.

Data dari Global Adult Tobacco Survey wanita yang terpapar asap rokok di rumah sebesar 78,4%.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan