MAHASISWA SEBAGAI PEMIKIR DI ERA DISRUPSI

Era Disrupsi-FOTO : NET-

Kecemasan pada masalah ekonomi berdampak kepada permalasahan lainnya sepertti kecemasan terhadap masalah keluarga, biaya sekolah anak, kesehatan dan pada kebutuhan pokok keluarga. Keadaan tersebut kemudian akan menjadi penyebab tekanan (stress) pada pikiran dan psikologi individu serta berdampak kepada lingkungan keluarga. Untuk mengatasi keadaan ini diperlukan adanya manajemen stress agar dampak yang ditimbulkan relatif dapat diatasi.

Masa disrupsi tak bisa lagi dihindari, akan terus berlangsung dan menuntut adanya adaptasi yang cepat pada masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini maka upaya penyadaran kepada masyarakat harus terus dilakukan. Upaya yang dilakukan harus dapat memberikan penjelasan bahwa disrupsi dapat memberikan peluang positif namun dapat juga memberikan peluang negatif.

Pemberian informasi yang jelas kepada masyarakat diharapkan dapat menyadarkan untuk segera beradaptasi dengan keadaan. Tema kesadaran yang terpenting adalah menumbuhkan harapan bahwa dengan potensi yang dimiliki, masyarakat akan tetap mempunyai peluang yang sama untuk maju, berkarakter dan meningkatkan kesejahteraannya.

Era disrupsi telah mengganggu atau merusak pasar-pasar yang telah ada sebelumnya tetapi juga mendorong pengembangan produk atau layanan yang tidak terduga pasar sebelunya, menciptakan konsumen yang beragam dan berdampak terhadap harga yang semakin murah. Dengan demikian, era disrupsi akan terus melahirkan perubahan-perubahan yang signifikan untuk merespon tuntutan dan kebutuhan.

BACA JUGA: Seru Banget! Peringatan Hari Ibu ke-95 Tingkat Kota Lubuklinggau

Mahasiswa di Era Disrupsi

Pada masa orde baru para mahasiswa melakukan suatu aksi dalam menegakkan kebenaran dan keadilan di ibu pertiwi dalam memberantas rezim pemerintah yang dzalim terhadap penindasan kepada rakyat Indonesia. Pada saat itu, para mahasiswa bersatu padu rebut demokrasi yang sesuai dengan nilai–nilai pancasila sebagai pendorong munculnya era Reformasi.

Peran Mahasiswa sangat besar dalam perubahan Indonesia yang sudah terlihat dalam masa kemerdekaan hingga saat ini dengan kepedulian yang tinggi dan melakukan pergerakan yang maju.Pada era Disrupsi ini, yang harus dihadapi oleh setiap mahasiswa dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan melakukan suatu inovasi yang menyebarkan virus yang bermanfaat untuk setiap kalangan.

Mahasiswa harus terus melakukan perubahan besar di tengah masyarakat dan menjadi pion yang mendorong masyarakat melakukan suatu kontribusi nyata dalam mewujudkan suatu cita – cita bangsa.Menghadapi era disrupsi Mahasiswa dapat meningkatkan Ilmu pengetahuan dan literasi teknologi demi kesiapan mahasiswa dalam menghadapi masa mendatang untuk memiliki etos kerja, optimistis, sikap terbuka, dan dapat bekerjasama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dinamis dan kompleks.

Hal tersebut, menjadi keuntungan mahasiswa untuk bergerak tepat dalam waktu yang cepat dalam melakukan perubahan besar.Semangat transformatif mahasiswa yang dikobarkan sampai saat ini telah mampu memunculkan kesadaran kolektif bangsa dalam melawan penindasan yang telah merendahkan harkat dan martabat rakyat Indonesia.

BACA JUGA:Curi Motor Tetangga di Karang Dapo Muratara

Mahasiswa menjadi salah satu inspirasi dalam pembangunan dengan jiwa persatuan dan menjunjung tinggi nilai – nilai Pancasila. Perjuangan dan pantang mundur mahasiswa tak perlu diragukan dalam merubah bentuk kecurangan menjadi suatu keadilan. Menjadi mahasiswa harus bersiap memperbaiki keadaan, tetapi bersiap pula untuk melihat bahwa perbaikan itu tidak akan pernah sempurna dan ikhtiar itu tidak pernah selesai. Ubahlah hal – hal yang perlu diubah, pertahankan hal – hal yang sudah baik.

Indonesia yang semakin maju memerlukan perubahan. Namun mahasiswa harus arif dan bijak dalam mengelola dan memadukan perubahan dan kesinambungan, demi Indonesia yang tetap utuh dan maju. Kunci menjadi mahasiswa yang sukses dengan meningkatkan eksistensi berkontribusi untuk bangsa dan negara.

Selain itu, Revolusi Era Disrupsi merubah cara pandang terhadap pendidikan, inovasi yang ada bukan hanya tentang metode pembelajaran melainkan cara pandang lebih dalam dan lebih jauh terhadap esensi dan tujuan pendidikan itu sendiri.

Dalam pendidikan, setidaknya harus mampu menyiapkan peserta didik dalam 3 hal: Pertama, menyiapkan peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah yang akan terjadi di masa mendatang. Kedua, menyiapkan peserta didik agar dapat mengerjakan pekerjaan yang belum tersedia di masa sekarang. Ketiga, menyiapkan peserta didik agar dapat menggunakan teknologi yang aka nada di masa mendatang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan