DP3APM Lubuk Linggau Dampingi Anak Korban Kekerasan, Siti : Berharap Traumanya Sembuh
Pendampingan yang dilakukan DP3APM Lubuk Linggau terhadap anak-anak korban kekerasan.-Foto : Dokumen-DP3APM Lubuk Linggau
KORANLINGGAUPOS.ID - Kasus siswi SMP yang 9 kali disetubuhi ayah tiri mengundang keprihatinan banyak pihak.
Saat ini korbannya sudah didampingi Tim Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Lubuk Linggau.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Lubuk Linggau melalui KUPT PPA Siti Barokah mengatakan bahwa rencananya Sabtu 14 September 2024, mereka akan membawa korban dan orang tuanya dengan psikolog Danil yang merupakan ASN di RSUS Siti Aisyah Lubuk Linggau.
“Kami masih membujuk pihak keluarga korban, agar mau konsul ke psikiater. Untuk korban dan ibunya juga kita akan ungsikan dahulu ke hotel agar lebih aman dan dijaga pihak kami karena mempermudah kami untuk lakukan mediasi kepada keluarga korban agar mau ke psikiater,” jelasnya.
BACA JUGA:76 Anak di Lubuklinggau Korban Kekerasan Seksual, Modus Pelaku Beragam Termasuk Tawaran Nikah
BACA JUGA:6 Kiat Mencegah Anak jadi Korban Kekerasan Seksual
"Korban dan ibunya kita damping untuk datang ke psikiater sampai sembuh agar korban kembali normal seperti sebelumnya dan bisa menjalani aktivitas tanpa harus terbebani," jelas Siti.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah koordinasi dengan pihak Kemensos Bina Darma Bengkulu yang nantinya akan dibantu.
“Kalau korban mau rehabilitasi akan direhab di sana. Direhab seperti pengobatan dengan psikiater juga agar sembuh. Untuk psikolog dan rehab serta pendampingan itu gratis tanpa dikenakan biaya,” jelasnya.
Sementara untuk orang tua si korban juga ditawarkan untuk terapi ke psikolog, agar tidak menceritakan hal itu lagi, agar dibuang cerita itu.
BACA JUGA:Jadi Korban Kekerasan, Jangan Takut untuk Melapor !
BACA JUGA:Fakta Terungkap dari Kasus Pembunuhan di Terminal Atas Lubuk Linggau
“Karena apabila korban ingat masa itu maka akan kembali traumanya. Maka saya menghimbau kepada orang tua untuk lebih memperhatikan anak perempuan, karena anak perempuan masih anak-anak sangat butuh perhatian orang tuanya, “ jelasnya.
Agar anak jauh dari pergaulan bebas, Siti juga mengingatkan orang tua agar membatasi anak main HP maupun bermain di luar.