Korban Bullying Oknum Pelajar di Musi Rawas Menolak Damai, Begini Kata Polisi

Reporter: APRI YADI |

Editor: SULIS |

Rabu , 25 Sep 2024 - 22:56

Suasana mediasi kasus bullying oleh oknum siswi pelajar SMP di Musi Rawas.-Foto : Dokumen-Polres Musi Rawas

KORANLINGGAUPOS.ID - Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim, AKP Herman Junaidi SH membenarkan adanya kasus bullying melibatkan oknum pelajar SMP di Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 25 September 2024

Dijelaskannya, bahwa kasus ini sudah sempat dimediasikan dengan pihak sekolah dan orang tua pelaku.

Namun setelah melihat video penganiayaan terhadap anaknya terlalu parah pihak keluarga korban menolak damai.

"Jadi mediasi itu gagal dan pihak keluarga korban berharap proses hokum terhadap oknum pelajar pelaku bullying dilanjutkan. Kami masih tahap Lidik dan akan segera gelar perkara dan akan menetapkan pelaku jadi tersangka. Untuk pelaku kita tidak tahan karena dibawah umur dan ancaman hukuman dibawah lima tahun,” jelas AKP Herman Junaidi.

Sementara Kepala Dinas PPA Kabupaten Mura Abdul Rozak melalui Kepala UPTD Joni Chandra mengatakan kalau kasus sudah ditangan polisi kita serahkan ke petugas bagaimana pidananya.

“Kita sebelumnya sudah membantu memediasikannya namun gagal, setelah dipersidangan nanti kita akan dampingi lagi hingga putusan persidangan,” jelasnya.

Joni Chandra menjelaskan, untuk pelaku dan korban masih sekolah namun sudah keluar dari sekolah sebelumnya.

“Korban diperbolehkan sekolah, namun ia minta pindah. Sedangkan pelaku memang sengaja sudah dikeluarkan dari sekolah dan sekolah di SMP lain saat ini,” jelasnya.

Seperti sebelumnya diberitakan, kasus bullying terjadi di pelajar SMP di Kabupaten Musi Rawas (Mura).

korban bullying oknum pelajar di musi rawas menolak damai, begini kata polisi                            koranlinggaupos.id - kapolres mura, akbp andi supriadi sh, sik, mh, melalui kasat reskrim, akp herman junaidi sh membenarkan adanya kasus bullying melibatkan oknum pelajar smp di kabupaten musi rawas (mura).
hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi koranlinggaupos.id, rabu 25 september 2024
dijelaskannya, bahwa kasus ini sudah sempat dimediasikan dengan pihak sekolah dan orang tua pelaku.
namun setelah melihat video penganiayaan terhadap anaknya terlalu parah pihak keluarga korban menolak damai.
baca juga:oknum pelajar smp diduga bullying, bikin heboh musi rawas 
baca juga:jadi korban atau melihat aksi bullying, segera hubungi 110
"jadi mediasi itu gagal dan pihak keluarga korban berharap proses hokum terhadap oknum pelajar pelaku bullying dilanjutkan. kami masih tahap lidik  dan akan segera gelar perkara dan akan menetapkan pelaku jadi tersangka. untuk pelaku kita tidak tahan karena dibawah umur dan ancaman hukuman dibawah lima tahun,” jelas akp herman junaidi.
sementara kepala dinas ppa kabupaten mura abdul rozak melalui kepala uptd joni chandra mengatakan kalau kasus sudah ditangan polisi kita serahkan ke petugas bagaimana pidananya.
“kita sebelumnya sudah membantu memediasikannya namun gagal, setelah dipersidangan nanti kita akan dampingi lagi hingga  putusan persidangan,” jelasnya.
joni chandra menjelaskan, untuk pelaku dan korban masih sekolah namun sudah keluar dari sekolah sebelumnya.
baca juga:pj bupati muba : bullying itu bahayanya bisa membekas, jangan sampai terjadi lagi
baca juga:universitas pgri silampari deklarasi anti bullying, kekerasan seksual, narkoba, dan korupsi
“korban diperbolehkan sekolah, namun ia minta pindah. sedangkan pelaku memang sengaja sudah dikeluarkan dari sekolah dan sekolah di smp lain saat ini,” jelasnya.
seperti sebelumnya diberitakan, kasus bullying terjadi di pelajar smp di kabupaten musi rawas (mura).
diketahui pelakunya seorang siswi inisial as (12) warga kecamatan tugumulyo, kabupaten mura.
pelaku ini diamankan unit ppa polres mura dan upt ppa mura karena diduga video pelaku viral dimedia sosial saat pelaku memukul korban inisial ad (12) yang juga wanita warga yang sama dan dengan satu sekolah yang sama.
baca juga:polsek geruduk sman megang sakti, sampaikan bahaya narkotika, judi online dan bullying
baca juga:penguatan p5, sman 4 lubuklinggau gelar seminar cegah bullying dan geng motor kalangan pelajar 
dijelaskan jhoni kejadian bulying bermula  yang dilakukan pelaku oleh korban di halaman sekolah smpn di kabupaten mura pada  minggu, 11 agustus 2024. 
berdasarkan pengakuan pelaku, perkelahian mereka dipicu karena korban yang terlebih dahulu membuat status di aplikasi whatsapp miliknya yang menyebut bahwa pelaku adalah wanita yang tidak baik. 
"sehingga pelaku merasa sakit hati kepada korban dan mengajaknya bertemu,” papar jhoni.
lanjutnya, dalam pertemuan itulah kemudian pelaku melakukan kekerasan kepada korban.
baca juga:aksi bullying di smp, keluarga korban berharap sekolah sanksi tegas pelaku
baca juga:pastikan anti bullying, sekolah penggerak paud as syidiqyah lubuklinggau gelar parenting orang tua
teman pelaku yang lain merekam kejadian pemukulan tersebut melalui handphone miliknya dan disebarluaskan.
ditambahkan joni kejadian di luar jam sekolah dan kejadian tepat di belakang smp atau tidak jauh dari sekolahannya.
pelaku saat kejadian membawa temannya dan temannya yang membuat video dan sekarang ia jadi saksi dalam kasus ini.
"sekarang pihak kepolisian lagi mencari keberadaan teman yang nyebar video,”tegas jhoni.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, KAMIS, 26 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan