Catat, Begini Gambaran Skema Baru Pelaksanaan Haji 2025
Subhan Cholid - Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI. -Foto : Dokumen-Kemenag RI
KORANLINGGAUPOS.ID - Banyak yang bertanya-tanya bagaimana teknis keberangkatan Haji 2025?
Untuk menjawab pertanyaan itu, diadakanlah Focus Group Discussion (FGD) di Bogor membahas Penyusunan Kebijakan, Rencana Kerja dan Peningkatan Pelayanan di Arab Saudi terkait pelaksanaan haji 1446 H/2025 M.
Dalam FGD itu hadir Sutikno selaku Kasubdit Katering Haji, Mujib Roni selaku Kasubdit Transportasi Darat, Iman Ni'matullah selaku Chief Operating Officer BPKH Limited, Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, perwakilan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam FGD yang digelar Kamis 10 Oktober 2024 itu terungkap bahwa Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan menerapkan kembali kebijakan murur pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
BACA JUGA:68 CJH Daftar Tunggu 2025 di Muratara Diminta Manasik Haji Mandiri
BACA JUGA:Kuota Sudah Pasti, Keberangkatan Haji 2025 Mulai Dibahas
Subhan Cholid selaku Direktur Layanan Haji Luar Negeri usai FGD menjelaskan, dalam teknis haji 2025 nanti, Kemenag bahkan akan memperkuat mekanisme penerapanya dan mempersiapkan terobosan baru dalam bentuk penyiapan skema tanazul, Kemenag juga akan memperkuat skema murur pada haji 1446 H.
Apa itu Murur?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Kementerian Agama RI, Murur adalah pergerakan jemaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah lalu menuju ke Mina. Biasanya dilakukan saat puncak haji, teknisnya jemaah diberangkatkan dari Arafah setelah magrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju ke Mina.
“Murur secara sistematis kali pertama diterapkan pada penyelenggaraaan haji 2024 lalu,” jelas Subhan Cholid.
BACA JUGA:Persiapan Manasik Haji PAUD Ar Rahmah Lubuk Linggau: Mengenalkan Rukun Islam Sejak Usia Dini
BACA JUGA:PAUD Scorbia Lubuk Linggau Persiapkan Anak Ikuti Kegiatan Manasik Haji HIMPAUDI
Menurut Subhan Cholid, terobosan ini berhasil mempercepat proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina hingga selesai pada pukul 07.37 WAS.
Bahkan lebih dari 50.000 jemaah haji Indonesia yang mengikuti skema murur berhasil mengurangi kepadatan jemaah di Muzdalifah kala itu.