Metode Wolbachia Turunkan 77 Persen Kasus DBD

Kementerian Kesehatan telah menetapkan enam strategi nasional penanggulangan DBD, dan salah satunya adalah inovasi teknologi Wolbachia. -Foto : Tangkapan layar-Halodoc

KORANLINGGAUPOS.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat pada tahun 2024, ada 186.324 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 1.120 kasus kematian.

Angka ini mencerminkan adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk menanggulangi kasus DBD di Indonesia Kementerian Kesehatan RI melalui direktorat jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan launching project penanggulangan DBD dengan metode wolbachia.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Yudhi Pramono, MARS menjelaskan Kementerian Kesehatan telah menetapkan enam strategi nasional penanggulangan DBD, dan salah satunya adalah inovasi teknologi Wolbachia. 

BACA JUGA:Selain Pemberantasan Sarang Nyamuk dan 3M Plus, ini Solusi Mencegah DBD Menurut Dinkes Lubuklinggau

BACA JUGA:Kasus DBD Melonjak, Dinkes Lubuklinggau Beberkan Data Per Puskesmas

Wolbachia sendiri merupakan bakteri alami yang dapat menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk, sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kejadian penyakit ini.

Penelitian di Yogyakarta menunjukkan bahwa penggunaan Wolbachia mampu menurunkan 77 persen angka kejadian dan mengurangi rawat inap akibat DBD hingga 86 persen.

“Pilot project teknologi Wolbachia ini diharapkan dapat menjadi contoh efektif dalam pengendalian DBD di seluruh Indonesia,” ungkap dr. Yudhi. 

Yudhi juga menekankan pentingnya komitmen bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan stakeholder terkait untuk mencapai tujuan tersebut.

BACA JUGA:Terjadi Peningkatan Kasus DBD L Sidoharjo Ini yang dilakukan Diskes

BACA JUGA:Kasus DBD Musi Rawas Terus Meningkat Masyarakat Diminta Tingkatkan PHBS

Guna mendukung pelaksanaan pilot project ini, Kementerian Kesehatan menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang menyediakan telur nyamuk ber-Wolbachia serta pelatihan bagi petugas lapangan.

Sebanyak 30.000 ember Wolbachia juga disiapkan untuk digunakan dalam program ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan