10 Hektare Sawah di Kelurahan Eka Marga Terancam Diserang Hama Penggerek Batang
Petani di Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II Kota Lubuk Linggau bersama Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) melakukan pengendalian hama penggerek batang yang menyerang pertanaman padi mereka. Dikabarkan 10 hektare yang ter-Foto : Dokumen OPPT-
KORANLINGGAUPOS.ID - Setidaknya 10 hektare sawah di Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuk Lingau Selatan II Kota Lubuk Linggau terancam diserang hama penggerek batang. Untuk itu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) menggerakan petani melakukan pengendalian serentak, Senin 2 Desember 2024.
"Total yang kita kendalikan hari ini 10 hektare," kata OPPT, Yusriadi kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 2 Desember 2024.
Pengendalian dilakukan Senin dengan cara menyemprotkan insektisida biologi ke tanaman padi. "Kita lakukan pengendalian serentak dengan menyemprotkan insektisida biologi. Insektisida biologi sebelum diaplikasikan direndam
dulu sekitar 6-8 setelah itu baru kita aplikasikan," jelasnya.
BACA JUGA:Petani di Musi Rawas Tanam Kacang Panjang di Pamatang Sawah
BACA JUGA:Petani Padi di Musi Rawas Berhasil Tanam Melon di Lahan Sawah
Ia menyebutkan bahwa tanam padi yang sudah diserang seluas 1,25 hektar. Penggerek batang merusak pertanaman padi pada semua fase tumbuh, sejak persemaian sampai matang.
Adapun gejala serangan hama penggerek batang padi pada tanaman fase vegetatif, larva atau ulat memotong bagian tengah anakan menyebabkan pucuk layu, warna kuning mengering dan pada akhirnya mati kalau dicabut putus.
"Sedangkan pada fase fase generatif buah padi yang keluar mulai muncul warna putih tegak lurus, hampa tidak ada isinya," ungkapnya.
Menurutnya untuk saat ini baru di Eka Marga saja yang diserang hama penggerek batang. Yusriadi menyebut pada setiap musim tanam selalu ada yang kena hama penggerek batang. Setiap musim tanam kena terus penggerek batang hanya saja intensitasnya saja ada yang ringan ada yang berat.
BACA JUGA:Dukung Pengembangan Pertanian di Merauke, PLN Listriki Area Sawah Garapan Kementan-TNI
"Saat ini masih kategori ringan karena kita masing menggunakan insektisida biologi belum menggunakan insektisida kimia," ucapnya.
Yusriadi menyebut pada intensitas ringan dalam satu rumpun batang padi yang mati hanya dua hingga tiga badatang. Ddari 18 anak kan yang kena 1 hingga 2 batang. Itupun tidak rata dan masih bisa produksi.