Diperkirakan Kerusakan Kawasan TNKS Wilayah Sumsel Mencapai 30.00 Hektar

Kepala TNKS Wilayah V, Hendrimon Syadri bersama petugas TNKS melakukan patroli kawasan TNKS -Foto : Dokumen TNKS wilayah V Sumsel-

KORANLINGGAUPOS.ID - Luas lahan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) yang terindikasi mengalami kerusakan atau open area diperkirakan lebih kurang 30.000 hektar atau 2,1 persen dari total luas TNKS wilayah Sumsel.

Data tersebut berdasarkan citra satelit tahun 2023.

Hal tersebut kata Kepala TNKS Wilayah V, Hendrimon Syadri kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 5 Desember 2024.

Menurutnya data tersebut belum tentu valid bisa saja kurang dari 30.000 hektar lahan yang terbuka. Pasalnya citra satelit foto udara sehingga bisa saja lahan yang terbuka merupakan lahan bebatuan atau longsor.

BACA JUGA:TNKS Wilayah V Sumsel Berikan Bantuan PUE Kepada Pokmas Sekitar Kawasan

BACA JUGA:Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara, BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste

"Bisa jadi pada tahun 2023 sebelum dilakukan foto citra satelit pasca terjadi kebakaran hutan," ucapnya.

Untuk memastikan perlu dilakukan ground check ke lapangan.

Penyebab kerusakan disebabkan beberapa faktor diantaranya faktor manusia, faktor alam, misalnya kebakaran hutan dan longsor.

"Kehebatan hutan itu bisa menyehatkan diri sendiri istilahnya suksesi alam. Suksesi alam itu kita biarkan maka hutan akan menyehatkan dirinya sendiri, tumbuhlah pohon-pohon kecil dulu sampai maksimal tumbuhlah pohon besar atau istilahnya klimak," jelasnya.

 BACA JUGA:Kembangkan Kawasan Wisata Danau Aur, tim Disbudpar Kabupaten Musi Rawas Studi Banding ke Garut

BACA JUGA:Kebut Izin Pembangunan Jaringan Listrik dan Fasilitas Umum di Kawasan Hutan, Sekda Musi Banyuasin Jemput Bola

Menurut Hendrimon biasanya mulai tumbuh tanaman paku-pakuan dulu, tanaman spora, tanaman perdu, tanaman semak sampai tumbuh pohon besar seperti pohon kayu meranti. "Untuk memulihkan hutan membutuhkan waktu lama.

Maka dari itu jangan merusak hutan. Jangan lagi melakukan pengrusakan hujan seperti illegal logging," himbaunya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan