OCULAB Proyek Inovatif Karya Anak Kota Lubuk Linggau Curi Perhatian Apple Developer Academy milik Apple
Annisa Az Zahra Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. -Foto: Dokumen-Tim OCULAB
OCULAB sebagai aplikasi berbasis teknologi AI yang terintegrasi dengan Mikroskop yaitu peralatan medis untuk mengamati bakteri atau virus penyakit. -Foto: Dokumen-Tim OCULAB
Selain itu, menurut laporan Global TB Report 2023 oleh World Health Organization (WHO), Indonesia memiliki jumlah kasus tuberkulosis tertinggi kedua di dunia.
Dua tantangan utama dalam menangani masalah ini adalah kesulitan mendiagnosis secara cepat, ketimpangan distribusi peralatan kesehatan dan tenaga medis untuk membuat diagnosis tepat.
BACA JUGA:TK Nurul Nissa Lubuk Linggau Ciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan untuk Anak Usia Dini
BACA JUGA:SMP Al Furqon Lubuk Linggau Punya Ekskul Unggulan Pramuka, Ternyata ini Manfaatnya Bagi Siswa
Atas 3 hal tersebut, OCULAB memberikan solusi melalui diagnostik berbasis AI membantu menganalisis slide bakteri tahan asam secara otomatis dan mendigitalkan slide mikroskop.
"Berbekal aplikasi ini, waktu observasi dari 2 jam dapat dikurangi menjadi hanya 5 menit dan meningkatkan akurasi dibandingkan metode manual," jelas Luthfi.
Dengan pendekatan ini, OCULAB mendukung upaya pemberantasan tuberkulosis di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap peralatan medis dan tenaga ahli.
Menurut Ica sejauh ini OCULAB dalam pengembangannya berdiksuksi dan berkolaborasi dari Ahli di Rumah Sakit Eka Hospital BSD Tangerang, Medical Teknologi IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Laboratorium Mikrobiologi Klinik dan baru-baru ini mendapat undangan dari Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan.
BACA JUGA:6 Jurusan Kuliah Cocok untuk Hadapi Era AI, Calon Maba Wajib Tahu!
BACA JUGA:Universitas Airlangga Gelar OSA 2024 Tingkat Nasional, Begini Pendaftaran dan Jadwalnya
“Semoga OCULAB mendapat dukungan dari investor swasta atau pemerintah Indonesia untuk mengembangkan prototipe ini secara maksimal tidak hanya terbatas pada penyakit TB, tapi penyakit-penyakit mematikan lainnya. Sehingga dapat membantu di dunia kesehatan khususnya Indonesia dimasa yang akan datang,” harap Ica.
Terakhir Ica dan Tim OCULAB banyak mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan terima kasih atas bimbingan semua mentor yang penuh inspiratif yang mengubah tantangan menjadi peluang.