Budidaya Nanas jadi Usaha Tetap Petani di Musi Rawas, Ini Tipsnya

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: RIENA FITRIANI MARIS |

Kamis , 12 Dec 2024 - 22:41

Rotima, warga Desa Budi Raksa Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas, sedang menjual nanas madu di lapaknya yang terletak di sisi jalan lintas Sumatera Desa Budi Raksa kecamatan Selangit, Kamis 12 Desember 2024-Foto : MUSLIMIN-

budidaya nanas jadi usaha tetap petani di musi rawas, ini tipsnya                             musi rawas, koranlinggaupos.id - warga desa budi raksa kecamatan selangit kabupaten musi rawas (mura), saat ini sukses kembangkan tanaman nanas madu.
hal ini membawa keberkahan bagi mereka, karena bisa menghasilkan uang dari berjualan nanas madu. 
saat dijumpai di lapak jualannya yang terletak di sisi jalan lintas sumatera desa budi raksa kecamatan selangit, rotima nampak sedang sibuk merapikan nanas madu jualanya.
dirinya menyampaikan awal mula dirinya menjadi petani tanaman nanas ini, waktu zaman covid 19 beberapa tahun yang lalu, waktu itu suaminya bekerja sebagai sopir mobil dam truk, karena pada waktu itu orderan angkutan sepi. jadi suaminya memutuskan untuk beralih profesi dari sopir menjadi petani. 
baca juga:gerbang selamat datang kota prabumulih ambruk, truk dan buah nanas hancur ini penyebabnya
baca juga:kota penghasil nanas manis ternyata ada di sumatera selatan, ini lokasinya
hal pertama yang mereka lakukan menanam padi, karena hasilnya belum maksimal maka mereka putuskan untuk beralih menanam jagung, setelah itu di dua tahun belakangan ini coba menanam tanaman nanas madu.
"pertama itu kami membuka lahan untuk menanam tanaman nanas madu ini sekitar luasnya satu hektar. karena melihat hasilnya cukup menjanjikan untuk dijadikan usaha maka kami perluas lagi lahannya menjadi dua hektar," jelasnya kepada koranlinggaupos.id, 12 desember 2024.
untuk bibitnya sendiri kami beli dengan petani lokal di desa budi raksa, dengan luas lahan 2 hektar itu menanam sekitar 22 ribu batang, jadi selain jual langsung seperti saat ini nanas madu ini juga dibeli oleh pengepul dari daerah lainnya.
untuk menanam nanas itu menurutnya tidak terlalu susah, hanya perlu memperhatikan iklimnya karena nanas madu ini bisa tumbuh pada kondisi iklim basah dan juga kering, namun secara umum tanaman nanas madu dapat tumbuh pada lahan yang kering.
baca juga:penjual buah nanas di lubuklinggau bisa meraup omset puluhan juta
baca juga:5 manfaat nanas, salah satunya dapat menurunkan berat badan
kemudian pengolahan lahan sangat diperlukan seperti membersihkan lahan sampai dengan pembuatan bedengan hal ini sangat diperlukan untuk tanaman tumbuh sesuai dengan yang diharapkan .
"untuk bedengan sendiri itu kita bisa dilakukan dengan dicangkul atau menggunakan mesin traktor sedalam 30 sampai 40 cm hingga membuat tanah menjadi gembur, kemudian biarkan tanah menjadi
kering minimal 15 hari supaya tanah siap untuk ditanami. sementara bibit sendiri pilih bibit yang memang bagus atau unggul, jika sudah ditanam. hal yang perlu menjadi perhatian itu, jika ada bibit
yang mati bisa dilakukan penyulaman, kemudian dilanjutkan dengan penyiangan serta pemupukan lakukan dengan rutin sampai nanas madu yang ditanam dapat tumbuh dengan baik," jelasnya.
baca juga:penjual buah nanas dan kulit ketupat diserbu pembeli
baca juga:resep bolu gulung selai nanas lembut dan legit, cocok jadi sajian istimewa di hari lebaran
buah nanas sendiri dapat dipanen pada usia 18 sampai 24 bulan, jika bibit yang berasal dari mahkota bunga dipanen pada usia 24 bulan, sementara tanaman yang berasal dari tunas batang itu dapat dipanen setelah usia 18 bulan.
dirinya jika memasuki musim panen itu setiap harinya bisa menjual buah nanas di pinggir jalan ini sebanyak 100 buah per harinya. dengan harga berbeda-beda mulai dari harga rp 5.000 sampai rp 10.000 per buahnya ada juga  jualnya 3 buah nanas harganya itu rp 20.000.
"untuk harga jika membeli dengan jumlah yang banyak jual lebih murah, biasanya nanas madu kami ini banyak dibeli pengepul dari provinsi jambi dan kota lubuk linggau. namun saat ini karena buah
nanas ini sedang banjir maka tidak kami jual dengan parah pengepul karena harga jual terlalu murah, jadi terpaksa kami jual sendiri di pinggir jalan seperti ini," tambahnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, JUMAT, 13 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan