Lahannya Terendam Banjir, Hasil Produksi Petani Singkong Desa Sitiharjo Musi Rawas Berkurang
Yulianto Petani Singkong Desa Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo saat melakukan pembersihan lahan miliknya. -Foto: Muslimin-Linggau Pos
Dirinya juga untuk kedepannya akan membuat semacam saluran irigasi lagi untuk mengantisipasi jika terjadi banjir akibat air hujan.
Saluran ini lah nanti nya yang mengaliri air supaya di lahan ini tidak lagi terendam.
BACA JUGA:Dhia Warga Desa L Sidoharjo Sukses Mempertahankan Cita Rasa Kripik Singkong
BACA JUGA:Dapat Ide Dari Internet Hamidun Kini Bisa Menjual 30 Kg Singkong Keju Crispy Dalam Sehari
"Untuk bibit tanaman singkong yang kita gunakan itu singkong dari Provinsi Lampung, karena kebanyakan petani disini itu menggunakan bibit dari lampung. Kalau untuk pemasaran sendiri itu tidak terlalu sulit, banyak yang beli karena di desa ini banyak masyarakatnya mempunyai usaha pembuatan makanan ringan dari bahan dasar Singkong.
Seperti pembuatan opak, eyek-eyek, tape, kerupuk singkong, bahkan ada juga pembuatan tiwul, jadi kalau untuk masalah pemasarannya hasil produksi singkong ini tidak terlalu sulit untuk di jual, karena banyak yang membelinya," ucapnya.
Selain itu untuk proses penanaman singkong tidak terlalu sulit, karena setelah tanah lahan itu mereka olah itu langsung bisa ditanami singkongnya, untuk perawatan juga tidak terlalu banyak, cukup lakukan pemupukan dan penyiangan saja.
Setelah berusia 9 sampai 10 bulan baru bisa dilakukan pemanenan,untuk harga saat per kilonya Rp 1.500 itu jika pembelinya itu memanen sendiri, namun jika diantar ke rumah pembeli itu harganya beda lagi yakni Rp 1.700 perkilonya.
BACA JUGA:5 Manfaat Tersembunyi Singkong Yang Dapat Menstabilkan Gula Darah
BACA JUGA:Pembinaan Kemandirian Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Panen Singkong Ubi Jalar
“Mudah-mudahan pada musim tanam kali ini mendapatkan hasil yang diinginkan, dan untuk harga kalau bisa lebih mahal, sehingga dengan harga yang cukup tinggi kami bisa meningkatkan perekonomian keluarga kami,“harapnya.