BPBD Mura Imbau Masyarakat Waspada Bencana Alam
Kepala BPBD Mura A. Darsan, S. Sos. M.A.P didampingi Kasi Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan BPBD Mura, Mariyani melakukan evakuasi korban banjir belum lama ini-Foto : MUSLIMIN-
KORANLINGGAUPOS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Musi Rawas(Mura), terus ingatkan masyarakat Kabupaten Musi Rawas, untuk selalu waspada bencana alam. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang rawan terjadi bencana alam.
Saat diwawancarai Kepala BPBD Mura A. Darsan, S. Sos. M.A.P melalui Kasi Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan BPBD Mura, Mariyani, S.E,. mengatakan ada enam Kecamatan di Mura yang menjadi langganan bencana banjir akibat luapan air sungai.
"Enam kecamatan tersebut, Kecamatan STL Ulu Terawas, Megang Sakti, Muara Lakitan, Muara Kelingi, Bts Ulu Cecar dan Selangit," ungkapnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID,. Selasa 17 Desember 2024.
Dimana banjir di wilayah ini terjadi akibat letaknya yang berdekatan dengan sungai. Ia menambahkan saat luapan air sungai yang debit airnya meningkat ketika curah hujan yang tinggi sehingga rawan terjadi bencana banjir, dari 6 kecamatan tersebut biasanya terparah itu Kecamatan Muara Kelingi.
BACA JUGA:7 Kecamatan di Musi Rawas Rawan Banjir, Ini Antisipasi BPBD
BACA JUGA:BPBD Muratara Ingatkan Warga Siap Siaga Bencana Banjir
Berdasarkan data mereka, sepanjang Januari 2024 terjadi 31 kali bencana banjir yang terjadi di 6 Kecamatan yakni Sukakarya, Muara Lakitan, Muara Kelingi, Tuah Negeri, Bts Ulu Cecar, dan Megang Sakti. Kemudian pada Maret 2024 itu terjadi tiga kali bencana angin puting beliung, yang terjadi di Kecamatan Megang Sakti, Muara Kelingi dan Tuah Negeri. Selanjutnya April 2024, terjadi sebanyak empat kali bencana banjir di Kecamatan Selangit, Stl Ulu Terawas, dan juga Megang Sakti.
Sedangkan untuk di Mei 2024 itu terjadi 5 kali bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Selangit, Stl Ulu Terawas, dan Juga Megang Sakti, sedangkan pada Juni 2024 terjadi satu kali bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Sukakarya.
"Sementara untuk data di Juli sampai dengan Desember 2024 itu masih dalam proses," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang lalu, kejadian bencana di Musi Rawas itu lebih banyak terjadi di tahun 2023. Selain bencana banjir di tahun tersebut juga banyak terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan, serta angin puting beliung. Selain itu jika dibandingkan dengan tahun-tahun genap, tahun ganjil itu lebih banyak terjadi bencana, itu terjadi setiap tahun, ini merupakan siklus tahunan, seperti badai el nino yang terjadi di setiap 5 tahun sekali itu pasti terjadi kebakaran hutan yang hebat.
BACA JUGA:Siamang Bikin Geger Warga, Begini Reaksi Cepat Tim BPBD Muba
BACA JUGA:Satu Rumah Warga Nibung Ludes Terbakar, BPBD Berikan Bantuan
"Untuk di tahun 2025 mendatang itu menjadi perhatian kami, semoga saja di tahun 2025, itu tidak terjadi apa-apa, walaupun begitu kami selalu siap jika terjadi bencana alam," harapnya.
Untuk persiapan yang telah dilakukan selain mempersiapkan alat-alat penanggulangan bencana kami juga telah menyiapkan anggota-anggota kami untuk menanggulangi bencana seperti mengikutsertakan anggota kami jika ada latihan di basarnas Provinsi.