Atasi Kemiskinan Ekstrim di Kabupaten Mura, Ini yang Dilakukan Bappeda
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Erwin Syarif,S.T.MT -FOTO: Gilang Andika-Linggau Pos
Seperti pembangunan infrastruktur jalan mulus hingga ke desa, bantuan pembukaan lahan menggunakan alat berat, pendirian rumah tahfidz Al Qur'an, bantuan pondok pesantren, bantuan kematian, bantuan seragam sekolah gratis, pendidikan gratis, berobat gratis, mobil ambulan yang dapat membantu masyarakat.
"Sembilan program dari Bupati inilah untuk membantu mengurangi kemiskinan ekstrim di Kabupaten Mura. Selain itu ada strategi di bidang ketenagakerjaan, yang berarti tingkat partisipasi tenaga kerja harus diperhatikan baik peningkatan pendapatan, kualitas jenis pekerjaan harus ditingkatkan," jelasnya.
BACA JUGA:Pemkab Musi Rawas Konsen Dukung Percepatan Penurunan Stunting dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim
BACA JUGA:Pemkot Lubuk Linggau Fokus Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ini Hasilnya
Tetapi bisa juga meningkatkan daya ungkit dalam usaha pekerjaan, seperti pertanian, industri, perusahan harus sejalan, dan membantu program-program serta kegiatan Bupati di Mura untuk menekan kemiskinan serta untuk menekan inflasi jangan terlalu tinggi di Mura.
"Bukan hanya itu saja, untuk mengatasi kemiskinan ekstrim di Mura harus ada rumus 3T yakni tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna untuk mengatasi kemiskinan ekstrim," tegasnya.
Ia menambahkan Bappeda Kabupaten Mura kemarin mengikuti rakor TKPK dan TPPS yang membahas masalah kemiskinan ekstrim, dan menyarankan bahwa dibeban pengeluaran yang paling besar nilainya ada beras dan rokok.
Tetapi untuk isu nasional sekarang Judi online (Judol), dan dari data yang dikeluarkan oleh OJK total masyarakat Indonesia yang bermain Judol 2,3 Juta orang serta perputaran uang 600.000 Triliun dari data Maret 2024 dan Sumsel berada di peringkat 5.
BACA JUGA:Kontribusi Zakat dan BAZNAS Dalam Penurunan Angka Kemiskinan
BACA JUGA:74 RTLH Untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting
"Mungkin dari peringkat Sumsel ke 5 pemain Judol, mungkin ada masyarakat Mura yang bermain kaum menengah kebawah, inilah yang membuat masyarakat yang ekonominya terpuruk, semakin menjadi terpuruk oleh Judol. Dari itulah kami kemarin mengusulkan untuk menjadi perhatian oleh Pemerintah terkait Judol yang merupakan salah satu dampak kemiskinan ekstrim," tambahnya.