5 Cara Mudah Mengobati Luka Masa Kecil, Ustadz Bendri : Coba Buat Daftar Kebaikan-kebaikan Orang Tuamu

Ustadz Bendri-Foto: Dok. Istiqlal-

KORANLINGGAUPOS.ID - Sepanjang tahun 2024, kasus anak bunuh ibu terjadi beberapa kali di Indonesia. 

Pertama, di Sukabumi 13 Mei 2024 Rahmat membunuh ibu kandungnya. 

Rahmat sempat meminta tetangganya mengeksekusi sang ibu dengan upah Rp 330 ribu, namun para tetangga menolak. Akhirnya Rahmat mengeksekusi ibunya sendiri.

Kedua, peristiwa di Depok,  10 Agustus 2024 anak berusia 23 tahun membunuh ibunya karena sejak kecil kerap dimarahi dengan kata-kata menyakitkan. 

BACA JUGA:Saat itu Ibu dan Anak Tersambar Petir

BACA JUGA:Ada 8 Wilayah di Sumsel Diprediksi BMKG Bakal Hujan Petir dan Hujan Ringan pada Selasa, 17 Desember 2024

Ketiga, Anak Bunuh Ibu di Bogor 2 Desember 2024 kasus itu menjerat seorang oknum Polisi bunuh ibu kandung.

Menganalisa hal tersebut, Ustadz Bendri dalam podcast bersama Ustadzah Oki Setiana Dewi mengatakan terjadinya kasus-kasus demikian salah satu kondisi dimana anak – anak salah dalam mengekspresikan amarah dan kekecewaannya.

“Melihat kasus demikian, mari kita para orang tua berusaha agar hal serupa seperti ini tak terulang. Tentu kita ingin memiliki anak yang taat. Bagaimana caranya? Kata Nabi, Allah SWT merahmati orang tua yang menolong anaknya berbuat baik padanya (orang tua,red), maka tolong anakmu berbuat baik, jangan sampai perasaan anak terluka hingga membuat hatinya terhalang dalam bersikap baik. Salah satu caranya dengan memberikan hak anak agar mereka bisa merasakan cinta,” jelasnya.

Dengan bahasa cinta, anak akan taat. 

BACA JUGA:5 Hal yang Wajib Dihindari Saat Hujan Petir Meski di Dalam Rumah

BACA JUGA:Hujan Petir Bakal Melanda 3 Wilayah Sumatera Selatan Sore-Malam Senin, 4 November 2024

“Jadi bukan taatnya karena  takut. Anak yang taat karena takut karena menyimpan amarah/dendam,” jelasnya. 

Ekspresi dendam itu, kata Ustadz Bendri, tidak langsung ditunjukkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan