Dari Durian Petani Desa Sukakarya Musi Rawas, Raup Keuntungan Puluhan Juta

Muslim saat menunjukan salah satu durian tembaga, Kamis 26 Desember 2024-Foto : MUSLIMIN-

Yang selalu menjadi favorit itu tetap durian tembaga, namun dalam musim kali ini buahnya hanya sedikit yang lengket kebanyakan rontok waktu buahnya masih kecil.

Untuk penjualannya sendiri itu tidak khawatir, karena banyak masyarakat sekitar datang langsung ke kebun, namun yang pasti harga lebih murah, mulai dari harga Rp 5.000 sampai dengan Rp 25.000, jadi untuk harga itu tergantung dengan ukuran buah.

BACA JUGA:Musim Durian Tiba! Yuk, Eksplorasi Resep Mudah dan Menggugah Selera

BACA JUGA:Durian dari Berbagai Daerah dengan Kekhasannya, ini Berbagai Jenis Durian di Indonesia

"Namun jika kami menjual sendiri di pinggir jalan itu harga sudah pasti tinggi karena ada biaya untuk pengangkutannya. Biasanya jika buah durian itu lebat buahnya kami bermalam di kebun durian itu bisa selama 1 sampai 2 bulan, karena durian ini matangnya itu tidak berbarengan,  jadi ada yang matangnya duluan," jelasnya.

Jika ada durian yang tidak layak dijual, seperti durian yang jatuhnya itu pecah, dan ada beberapa bagian durian itu terlihat busuk tidak dijual, namun dijadikan durian-durian itu tempoyak, durian yang difermentasikan.

"Tempoyak harganya lebih mahal dari buah durian, jika ada yang minta dibuatkan lempok ya kami buatkan, namun harganya juga tinggi, karena banyak menggunakan bahan lainya ditambah proses pembuatannya yang lama," ungkapnya.

Ia mengaku, jika musim durian tiba sangat membantu mereka untuk peningkatan ekonomi keluarga, mengingat harga durian juga cukup tinggi. 

"Jadi dari awal hingga akhir musim durian itu kami bisa mendapatkan Rp 10.000.000 sampai dengan Rp 20.000.000, permusimnya. Itu hasil jual duriannya saja, belum ditambah dengan penjualan tempoyak dan lempoknya," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan