Kendalikan Hama Tikus Secara Alami dengan Burung Hantu
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kota Lubuk Linggau bersama kelompok tani sedang memasang rubuha atau rumah burung hantu di lahan sawa kelompok tani Sri Rejeki di Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II Kota Lubuk Ling--
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Mengendalikan hama tikus secara alami dengan memelihara Burung Hantu dinilai efektif.
Setidaknya ada dua kelompok tani di Kota Lubuk Linggau mengendalikan hama tikus secara alami dengan memelihara hewan predator tikus tersebut.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kota Lubuk Linggau, Yusriadi mengatakan di kota Lubuk ada dua kelompok tani yang menerapkan pengendalian hama tikus dengan menggunakan burung hantu.
Adapun nama kelompok taninya Sri Rejeki di Kelurahan Eka Marga ada dua unit rubuha atau rumah burung hantu.
BACA JUGA:Dua Poktan di Desa Tanah Priuk Musi Rawas Basmi Hama Tikus
"Dan Kelompok Tani Karya Makmur II di Kelurahan Karang Ketuan, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Dijelaskan Yusriadi sistem pengendalian hama menggunakan burung hantu memang efektif. "Efektif sejauh ini di kawasan yang ada burung hantu tersebut aman dari serangan hama tikut. Dulu sebelum ada burung hantu hama tikusnya sangat banyak," ucapnya.
Cara untuk memanfaatkan burung hantu memburu hama tikus di sekitar sawah buatkan rumah burung hantu lalu pasang di pematang sawah.
Jika dikawasan tersebut merupakan lintasan burung hantu makan burung hantu akan hinggap di rubuha yang telah dipasang.
BACA JUGA:Diserang Walang Sangit dan Tikus, Hasil Panen Menurun
BACA JUGA: Padi Milik Petani di Desa Tanah Periuk Diserang Tikus, Ini yang dilakukan POPT dan PPL
Dan jika burung hantu betah di rumah tersebut maka akan menetap di rumah tersebut.
Jika tidak betah buruh hantu hanya singgah saja ketika malam hari mengintai tikus dan ditangkap dan dimakan oleh burung hantu itu.
"Cara kerjanya alami saja. Kalau di kawasan itu ada burung hantu maka dia akan hingga di rubuha yang telah kita siapkan. Bukannya kita letakan burung hantu di rubuha, tapi datang sendiri secara alamiah yang penting kita siapkan rumahnya," papar pria yang juga menjabat kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Tugumulyo membawahi 4 kabupaten/kota Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dan Kabupaten Empat Lawang.
Yusriadi menyebut, satu rubuha biasanya satu pasang burung hantu. Jika burung hantu bertelur dan mempunyai anak maka akan mencari rumah lain.