Dua Poktan di Desa Tanah Priuk Musi Rawas Basmi Hama Tikus

POPT Muara Beliti Suwanto SP bersama dengan PPL Desa Tanah Priuk saat menjelaskan cara penggunaan racun tikus - Foto : MUSLIMIN-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Untuk mendapatkan hasil produksi tanaman padi yang maksimal dua Kelompok Tani (Poktan) Bina Karya dan Semangat Makmur di Desa Tanah Priuk Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Mura) kompak basmi hama tikus di lahan mereka. Mereka kembali lakukan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dengan cara pengempanan dan pengasapan.

Gerakan Pengendalian sendiri dilakukan secara bersama-sama antara para petani yang bergabung dengan poktan Bina Karya dan Semangat Makmur, serta bekerjasama dengan dengan POPT Kecamatan Muara Beliti dan PPL Desa Tanah Priuk, dengan menggunakan bantuan dari Baperlintan Musi Rawas.

Saat diwawancarai POPT Muara Beliti Suwanto SP, menjelaskan kegiatan ini kembali dilakukan di Desa Tanah Periuk karena setelah dilakukan monitoring di desa tersebut masih ditemukan hama tikus di Kedua kelompok tani tersebut.

"Hasil pantauan kami masih ditemukan lubang aktif hama tikus, disana juga masih ditemukan serangan hama tikus sehingga kami sepakati bersama dengan petani untuk lakukan gerdal ini," ungkapnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 24 Januari 2025.

 BACA JUGA:Setidaknya 15 Poktan di Kota Lubuk Linggau Sudah Punya Sertifikat Prima Tiga

BACA JUGA:Soal Pemutihan Hutang Petani Presiden Prabowo, Ini Tanggapan Dinas Pertanian dan Poktan di Musi Rawas

Untuk gerdal kali ini lakukan dengan dua cara yakni pengempanan dan pengasapan menggunakan Brankus dan Rodent. Untuk luas lahan yang diserang oleh hama tikus jika digabungkan sudah lumayan luas sekitar setengah hektar, serangan hama tikus juga tidak di satu tempat namun berpisah-pisah. 

Untuk luas lahan di kedua kelompok tersebut itu seluas kurang lebih 10 hektar dengan usia tanaman padi itu sekitar 50 sampai 70 hari setelah tanam (HST). 

Pengendalian sendiri dipusatkan di galangan sawah yang memiliki lubang aktif hama tikus, selain itu hama tikus sendiri merupakan hama yang relatif sulit dikendalikan.

"Perkembangan hama tikus yang cepat serta daya rusak pada tanaman padi sawah yang cukup tinggi, menyebabkan hama tikus selalu menjadi ancaman pada tanaman padi," tegasnya. 

 BACA JUGA:Poktan Panca Bakti Desa Sumber Sari, Musi Rawas Lakukan Ini untuk Meningkatkan Hasil Produksi Tanaman Padinya

BACA JUGA:6 Poktan di Desa Satan Indah Jaya Terkejut Ini Penyebabnya

Kerusakan tanaman yang diakibatkan serangan hama tikus sangat besar, karena hama tikus ini dapat menyerang tanaman sejak baru tanam hingga menjelang tanaman padi akan panen.

"Untuk menekan populasi tikus harus dilakukan terus menerus, mulai dari saat penanaman hingga menjelang panen dengan menggunakan berbagai teknik secara terpadu. Hama tikus menyerang tanaman padi dengan cara memotong atau mencabut tanaman padi yang baru ditanam," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan