1.974 Pasien Darah Tinggi Primer Terdata di Puskesmas Megang Lubuk Linggau

KORANLINGGAUPOS.ID - Penderita penyakit Darah Tinggi Primer cukup tinggi di Puskesmas Megang Lubuk Linggau, jumlahnya mencapai 1.974 penderita. 

Data tersebut dari 8.354 pasien berobat di Puskesmas Megang Lubuk Linggau per Januari hingga November 2024. 

Seperti disampaikan Kepala UPT Puskesmas Megang Kota Lubuk Linggau Esti Novianti, Am. Keb. S, Mn melalui Dokter Umum, dr Sekar Sari Hawa kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 30 Desember 2024.

"Menurut hasil data yang di rekap per Januari hingga November 2024, sebanyak 1.974 pasien yang mengalami penyakit Darah Tinggi Primer," katanya.

BACA JUGA:Penderita Diabetes Melitus Paling Tinggi di Puskesmas Megang Jumlah Penderitanya 2.036 Orang

BACA JUGA:Tabrak Kerbau, Pegawai Puskesmas Terawas Musi Rawas Meninggal Dunia. Kepala Puskesmas : Dia Sempat Minta Maaf

Ia menjelaskan, penyakit Darah Tinggi Primer atau lebih dikenal sebagai hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah jenis tekanan darah tinggi yang paling umum. 

Penyakit ini dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas dan biasanya berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

"Penyebab dari penyakit Darah Tinggi Primer tidak diketahui pasti, akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang dalam terkena penyakit ini, mulai dari faktor genetik, faktor usia, gaya hidup yang tidak sehat, faktor stres, dan faktor lingkungan," jelasnya.

"Adapun gejala dari peyakit Darah Tinggi Primer yaitu sakit kepala, pusing, sesak napas, penglihatan kabur, dan nyeri dada" lanjutnya.

BACA JUGA:UPT Puskesmas Perumnas Lubuk Linggau Raih Penghargaan dari Ombudsman RI dengan Nilai 98,68

BACA JUGA:Terkait Kasus Penyelewengan Dana JKN di Puskesmas, Pihak Kejari Lubuk Linggau Minta Pemkot Beri Sanksi Tegas

Ia mengatakan, ada 2 metode dalam pengobatan penyakit Darah Tinggi Primer yaitu perubahan gaya hidup dan pengobatan dengan obat-obatan.

"Ada 2 metode yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit Darah Tinggi Primer yaitu perubahan gaya hidup seperti mengurangi asupan garam dan lemak, menurunkan berat badan jika diperlukan, berolahraga secara teratur, menghindari alkohol dan rokok, mengelola stres dengan teknik relaksasi," jelasnya.