Anak Sekolah Libur Sebulan Selama Ramadhan 2025, Orang Tua di Lubuk Linggau Angkat Bicara

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Kamis , 02 Jan 2025 - 21:53

Kegiatan menumbuhkan karakter positif pada anak salah satunya membiasakan mereka membaca Al-Quran. Ini baik dilaksanakan hari biasa maupun saat Ramadhan- Foto : Dok. Kemenag -

Oleh sebab itu, Cholil menyarankan selama Ramadhan baiknya siswa tetap belajar di satuan pendidikan masing-masing, baik PAUD, SD, SMP, SMA sederajat.

Kenapa?

Karena momen Ramadan jadi momen bagi guru melakukan penguatan pendidikan karakter dan spiritual terhadap peserta didiknya.

4. Yakin puasa tak mengganggu belajar

Cholil meyakini orang berpuasa dengan belajar itu kalau dibiasakan tidak mengganggu, justru ini baik. Haus dan lapar dan seterusnya itu biasa. Jadi jangan menjadikan puasa beban. Justru di sinilah pendidikan karakter yang ditanamkan pada siswa, tetap semangat menuntut ilmu ditengah berjuang menahan hawa nafsu. (sulis)

anak sekolah libur sebulan selama ramadhan 2025, orang tua di lubuk linggau angkat bicara                             koranlinggaupos.id – ramadhan 1446 hijriyah diperkirakan akan dimulai 1 maret 2025. bulan ramadhan diprediksi akan berlangsung hingga 31 maret 2025. 
umat muslim antusias menyambut bulan penuh berkah ini. bahkan sejak januari 2025, persiapan sudah mulai dilakukan.
dan yang mengejutkan adalah, ada wacana kementerian agama republik indonesia akan meliburkan pelajar selama satu bulan penuh saat ramadhan berlangsung. 
nasaruddin umar selaku menteri agama ri menyatakan, pihaknya tengah mendiskusikan hal ini (libur sebulan penuh) bagi sekolah selain pesantren dan madrasah.
baca juga:wacana libur sekolah sebulan saat puasa ramadan 2025, perlukah?
baca juga:sebelum liburan santri ponpes al-madani lubuk linggau dibekali ilmu kemasyarakatan 
bagaimana tanggapan orang tua / wali siswa di kota lubuk linggau, provinsi sumatera selatan (sumsel)?
“libur sebulan? sebagai orang tua, apapun yang jadi keputusan pemerintah siap-siap saja. tapi pertimbangkan dulu plus minusnya. secara pribadi, kami kurang setuju,” terang galih, saat diwawancara koranlinggaupos.id, kamis 2 januari 2025.
galih kurang setuju lantaran dia adalah pegawai salah satu instansi, putra putrinya ada 3. sementara sang istri tugas di luar kota. 
“saya khawatir tidak bisa mengkontrol anak-anak di rumah. selama ini kalau mereka di sekolah, bisa terpantau oleh guru. jadi saya khawatir justru di rumah tak terkontrol,” aku galih.
 
ia mengatakan, tak mudah mendampingi anak-anak di rumah. 
“ibadahnya, tingkah lakunya, makannya, semua harus kita antisipasi. itu yang tidak mudah,” ungkap pria asal solo, jawa tengah ini.
hal senada diungkapkan fatimah (39). ia setuju saja dengan wacana libur sebulan selama ramadhan 2025.
“ya itung-itung hemat ongkos ke sekolah. asal aturannya jelas, kami orang tua ikut,” jelas ibu pebisnis ini.
 
namun jika sekolah libur tapi masih seperti saat pandemi covid-19, fatimah mengaku gelabakan.
“ingat kan waktu jaman covid. anak libur, tapi tugas banyak. hp rebutan. anak saya 3. sekolah semua. kita di rumah sendirian ngedidik anak. pusing,” akunya.
menurut fatimah, wacana libur sebulan selama ramadhan 1446 h tentu ada plus minusnya. tapi kembali lagi ia yakin pemerintah lebih faham dengan dampak dari setiap kebijakan.
sementara dikutip dari detik news, cholil nafis selaku ketua majelis ulama indonesia (mui) bidang dakwah dan ukhuwah  memberikan masukan sebagai berikut:
1. penyesuaian kurikulum
menurut cholil, perlu adanya penyesuaian dengan kurikulum di sekolah, jika benar wacana libur sebulan penuh selama ramadhan jadi diadakan.
 
2. tak semua siswa muslim
di indonesia yang warganya menganut beberapa agama, artinya tidak semua pelajar itu pemeluk agama islam.
maka harus ada kajian mana yang lebih bermanfaat tentang mengoptimalkan produktivitas belajar siswa selama ramadhan 1446 h.
menurutnya, produktivitas belajar siswa itu penting. agar mereka bisa tetap bisa mendapat ilmu sekalipun ramadhan. terutama dari sisi spiritualitas.
 
3. lebih baik tetap sekolah
oleh sebab itu, cholil menyarankan selama ramadhan baiknya siswa tetap belajar di satuan pendidikan masing-masing, baik paud, sd, smp, sma sederajat. 
kenapa?
karena momen ramadan jadi momen bagi guru melakukan penguatan pendidikan karakter dan spiritual terhadap peserta didiknya.
 
4. yakin puasa tak mengganggu belajar
cholil meyakini orang berpuasa dengan belajar itu kalau dibiasakan tidak mengganggu, justru ini baik. haus dan lapar dan seterusnya itu biasa. jadi jangan menjadikan puasa beban. justru di sinilah pendidikan karakter yang ditanamkan pada siswa, tetap semangat menuntut ilmu ditengah berjuang menahan hawa nafsu. (sulis)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, JUMAT, 3 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan