Korban Jembatan Putus Bakal Dirujuk ke Palembang, Kapolres: Memang Kurang Kokoh
Kapolres Lubuk Linggau AKBP Bobby Kusumawardhana menjenguk Sarma korban tragedi putusnya jembatan gantung di RS AR Bunda Lubuk Linggau, Kamis 2 Januari 2025.-Foto: Riena Maris-Linggau Pos
BACA JUGA:Dinas PU Lubuk Linggau Ungkap Penyebab dan Solusi Putusnya Jembatan Wisata Sungai Malus
Kapolres pun kembali mengungkapkan kronologi kejadian putusnya jembatan tersebut.
Minggu sekitar pukul 12.00 pengunjung disana cukup ramai.
Sehingga ada jembatan penyebrangan yang seharusnya untuk akses masyarakat ke kebun, dilewati lebih kurang 50 pengunjung.
Seharusnya jembatan itu maksimal dilewati 20 orang.
BACA JUGA:Jembatan Putus Wisata Sungai Malus Lubuk Linggau, Begini Kata Kadis Pariwisata dan Camat Utara 1
BACA JUGA:Jembatan Putus di Wisata Alam Tepian Ayo Malus Petanang, Polisi Sampaikan Begini Akibatnya
Sehingga tiba-tiba tali sling putus dan penyangganya patah sehingga jembatan putus dan menimbulkan korban.
"Kita juga melihat dari sisi lain jembatan, ternyata tidak terlalu tinggi hanya 5 meter dari permukaan sungai, dan sungainya pun tidak terlalu dalam. Bayangkan saja kalau sungainya dalam, bisa saja ada korban yang hanyut terbawa arus. Dan setelah kami telusuri sudah dibangun sejak tahun 2014 lalu," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolres mengaku pihaknya sudah mengingatkan pengunjung dan pihak pengelola terkait kondisi jembatan tersebut.
"Sabtu pagi saya meninjau langsung dan melihat kondis jembatan. Saya lihat saat kendaraan melintas saya dengar ada bunyi dan kondisi jembatan memang kurang kokoh. Saya sampaikan hati-hati kalau mau lewat jembatan jangan terlalu banyak melihat kondisi jembatan sudah tidak bisa dilewati orang terlalu banyak. Komponen jembatan sudah tidak kuat lagi menampung," jelasnya.
BACA JUGA:Warga Moneng Sepati Bergembira Dengar Program ROIS Akan Bangun Jembatan Permanen
BACA JUGA:Jembatan Ampera, Ikon Kota Palembang, Ramai Dikunjungi Wisatawan Jelang Tahun Baru
Kapolres juga memastikan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Pemkot Lubuk Linggau, khususnya terkait biaya pengobatan para korban.