Dinas PUPR Lubuk Linggau Bongkar Jembatan Sungai Malus yang Putus, Berikut Perkembangan Terbaru
Pekerja dari Dinas PU PR Kota Lubuk Linggau sedang melakukan pembongkaran Jembatan Wisata Tepian Ayo Malus, Senin 6 Januari 2025-Foto : Meidi/Linggau Pos-
KORANLINGGAUPOS.ID – Putusnya Jembatan Wisata Tepian Ayo Malus 1 Januari 2025 sempat membuat heboh warga Kota Lubuk Linggau dan sekitarnya.
Kini kondisi dari wisata tersebut berangsur membaik.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengelola Parkir Wisata Tepian Ayo Malus yaitu Eko saat disambangi KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 6 Januari 2025.
“Alhamdulillah, kondisi di Wisata Tepian Ayo Malus sudah berangsur membaik sejak kejadian putusnya jembatan pada awal tahun 2025 lalu,” ucapnya.
BACA JUGA:Banyak Jembatan Gantung di Lubuk Linggau, Kadis PUPR: Ada yang Potensial Dipermanenkan, Tapi Sulit
BACA JUGA:Dinas PUPR Kota Lubuklinggau Buka Lowongan Kerja, Berikut Posisi dan Syaratnya
Menurut pantauan, kini jembatan tersebut sedang dilakukan pembongkaran oleh pekerja dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Lubuk Linggau.
“Alhamdulillah, saat ini sudah mulai ada pekerja yang ditugaskan dari Dinas PUPR untuk membongkar jembatan tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini Wisata Tepian Ayo Malus belum dapat menerima pengunjung yang datang dikarenakan masih dalam proses perbaikan.
“Untuk sekarang, meskipun kondisinya sudah mulai berangsur membaik, wisata ini masih belum dapat menerima pengunjung yang datang karena masih dalam masa proses perbaikan,” jelasnya.
BACA JUGA:Kebut Penetapan Lokasi Jalan Tol, ini Permintaan Sekda Muba ke Kementerian PUPR
Oleh karena itu, pengelola Wisata Tepian Ayo Malus menjaga lokasi supaya tidak ada pengunjung yang datang. Sebab jika ada pengunjung yang datang, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Saat ini pekerja sedang membongkar jembatan tersebut, yang jelas menggunakan alat seperti listrik, dan lain-lain. Jika ada pengunjung yang datang kan yang jelas mereka ingin mandi dan berenang, jadi kami pengelola menjaga pintu masuk wisata agar tidak ada pengunjung yang nekat ingin memasuki wisata,” ujarnya