Isra Mi’raj Momen Terbaik Bagi Orang Tua Edukasi Anak tentang Kewajiban Shalat

Perintah syari’at untuk mendidik anak agar mampu melaksanakan ibadah shalat sudah jelas disebutkan oleh Rasulullah SAW-Foto : Dok. Mandiri Amal Insani -

KORANLINGGAUPOS.ID  - Selasa 27 Januari 2025 mendatang merupakan hari libur nasional memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriyah.

Apa itu Isra dan Mi’raj?

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj yakni perjalanan spiritual bersejarah Nabi Muhammad SAW yang menjadi momen penting dalam penetapan ibadah shalat oleh Allah SWT. 

Perjalanan ini mencakup perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dilanjutkan dengan perjalanan ke langit menuju Sidratil Muntaha, semuanya ditempuh dalam satu malam.

 BACA JUGA:Peringati Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Lapas Lubuk Linggau Gelar Pengajian Akbar

BACA JUGA:30 Merek Shampo Asli Indonesia Bukan Produk Israel, Berikut Daftarnya

Dalam catatan kolumni Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin di laman NU Online dituliskan peristiwa Isra’ dan Mi’raj dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam mendidik anak-anak untuk mengenal pentingnya ibadah shalat dalam keseharian. 

Perintah syari’at untuk mendidik anak agar mampu melaksanakan ibadah shalat sudah jelas disebutkan oleh Rasulullah dan ada tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut secara optimal.

Abu Daud dalam kitab Sunan-nya menjelaskan, dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun. Kemudian, pukullah mereka untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia sepuluh tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka.” (HR. Abu Daud) 

Maka dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, kita bisa memahami bahwa ada tahapan dalam mendidik anak untuk melaksanakan ibadah shalat. 

BACA JUGA:Nabi Sulaiman Punya Sumber Kekayaan yang Sungguh di Luar Dugaan di Israel Selatan, Kekayaan Apa?

BACA JUGA:RA Al Amin Lubuk Linggau: Generasi Muda yang Religius dan Disiplin melalui Sholat Dhuha

Tahapan ini dimulai sejak anak berusia 7 tahun hingga mencapai umur 10 tahun. 

Menurut Syekh Ali bin Sulthan Muhammad al-Hari dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatil Mashobih, setiap tahapan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW memiliki alasan tertentu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan