DPPKB Mura Sosialisasi Pentingnya KB, Ini tujuanya

Kabid Keluarga Berencana DPPKB Mura, Irwansyah saat memberikan sosialisasi tentang KB di Desa Batu Gane Kecamatan Selangit -Foto : Dok DPPKB Mura-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB)  untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Musi Rawas.

Salah satunya dengan rutin melaksanakan kegiatan monitoring dan sosialisasi kepada Kader posyandu dan juga masyarakat Kabupaten Musi Rawas, tentang pentingnya KB. 

Saat diwawancarai Kepala DPPKB Mura, Ir Tri Retiyanto,. M.M melalui Kabid Keluarga Berencana (KB), Irwansyah menyatakan kegiatan Monitoring dan sosialisasi yang dilakukan saat ini selain mengedukasi masyarakat tentang penting menggunakan KB, juga memberikan motivasi kepada kader-kader posyandu di lapangan.

Bahkan saat ini dirinya bersama dengan kader posyandu di desa-desa tengah giat melakukan sosialisasi tentang penggunaan alat Kontrasepsi dan penanggulangan kelahiran seperti Pil KB, Kondom, Spiral, IUD dan sebagainya.

 

"Saat ini di masyarakat beranggapan jika sebelum habis masa nifas, itu tidak boleh menggunakan alat KB, maka hal ini harus diluruskan dahulu. Jika sudah melahirkan harus menggunakan KB. Karena seharusnya KB pasca persalinan dipasang sebelum 42 hari," ungkapnya KORANLINGGAUPOS.ID, 22 Januari 2025.

Mereka ingin merubah mindset pemikiran masyarakat tersebut, karena jika mereka telah habis masa nifas itu berarti sudah subur, itu lah yang sering terjadi dimasyarakat anak masih kecil belum sampai 2 tahun sudah hamil lagi.

Sosialisasi dan monitoring ini tegasnya, merupakan bagian dari pelayanandari DPPKB Musi Rawas melalui bidang Keluarga Berencana.  

Ia juga mengakui saat ini banyak masyarakat yang mengabaikan, memutuskan untuk hamil lagi namun anak sebelumnya belum genap usia 2 tahun. Padahal jika belum 2 tahun usia anaknya lalu hamil lagi, takutnya alat reproduksinya belum siap. 

 

"Belum lagi anak yang seharusnya diberikan ASI selama 2 tahun menjadi terganggu, dan si kakak dapat berisiko stunting," jelasnya.

Ia menambahkan, yang akan menjadi sasaran monitoring dan sosialisasi ini di setiap kecamatan di Musi Rawas.

"Karena kita tidak bisa hanya di mengandalkan di posyandu saja tetapi juga ke Puskesmas, Kader Desa, kemudian juga dari balai penyuluh KB, saat ini mereka itu sudah berusaha dilapangan, jadi ini perlu juga diapresiasi. Jika ada yang belum maksimal pelayanannya itu baru kita turun langsung untuk memberikan sosialisasi," jelasnya.

Bahkan tak hanya memberikan sosialisasi saja tetapi kami juga memberikan Alat-alat Kontrasepsi ke lokasi, jadi selain melakukan pembinaan kepada kader-kader posyandu, kami juga mengantarkan secara langsung alat Kontrasepsi tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan