Mengenai Sunnah Poligami Begini Penjelasan Ustadz Syafiq

Reporter: MUHAMMAD YASIN |

Editor: MUHAMMAD YASIN |

Minggu , 26 Jan 2025 - 20:57

Dari kiri Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A, Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, M.A, Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A dan Ustadz Arif Muslim pada acara Tabligh Akbar tanya jawab Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad di Masjid Raudhatul Jannah di Jalan Fatmawati Kel-Foto: tangkap [email protected]/Linggau Mengaji

KORANLINGGAUPOS.ID - Tabligh Akbar tanya jawab Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad berlangsung sukses.

Tablig Akbar berlangsung di Masjid Raudhatul Jannah di Jalan Fatmawati Kelurahan Taba Jemekeh Kecamatan Lubuk Linggau Timur I Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berlangsung sukses, Ahad 25 Januari 2025 pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Waktu dua jam tidak cukup untuk menjawab pertanyaan yang masuk ke nomor ponsel yang telah disediakan panitia pelaksana karena jemaah begitu antusias untuk bertanya kepada Ustadz.

Sehingga banyak pertanyaan yang tidak sempat dijawab oleh ustadz untuk itu panitia pelaksana melalui moderator acara Ustadz Arif Muslim memohon maaf kepada jemaah yang pertanyaannya tidak sempat dijawab oleh ustadz karena keterbatasan waktu.

Ada tiga ustadz yang menyampaikan materi yakni :

Dr. Erwandi Tarmizi, M.A.
Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Dr. Abdullah Roy, M.A

Salah seorang jamaah menanyakan tentang poligami.

Pertanyaan dibacakan oleh moderator Ustadz Arif Muslim menyampaikan pertanyaan tersebut mengenai fenomena Sunnah poligami.

Sementara itu secara ekonomi tidak mampu, contohnya istri pertama tinggal di rumah kontrakan anak-anaknya disekolahkan ke sekolah yang gratis atau minta diskon ke pihak sekolah, untuk makan yang layak saja susah.

Istri kedua ketiga juga tinggal di rumah kontrakan seadanya "Pertanyaan mampu dalam berpoligami itu bagaimana menurut hukum syar'i," demikian kata Ustadz Arif membacakan pertanyaan dari jamaah.

Pertanyaan tersebut ditujukan kepada Ustadz Syafiq Riza Basalamah.

mengenai sunnah poligami begini penjelasan ustadz syafiq                              koranlinggaupos.id - tabligh akbar tanya jawab dewan fatwa perhimpunan al irsyad berlangsung sukses.
tablig akbar berlangsung di masjid raudhatul jannah di jalan fatmawati kelurahan taba jemekeh kecamatan lubuk linggau timur i kota lubuk linggau, provinsi sumatera selatan (sumsel) berlangsung sukses, ahad 25 januari 2025 pukul 09.00 wib hingga pukul 11.00 wib.
waktu dua jam tidak cukup untuk menjawab pertanyaan yang masuk ke nomor ponsel yang telah disediakan panitia pelaksana karena jemaah begitu antusias untuk bertanya kepada ustadz.
sehingga banyak pertanyaan yang tidak sempat dijawab oleh ustadz untuk itu panitia pelaksana melalui moderator acara ustadz arif muslim memohon maaf kepada jemaah yang pertanyaannya tidak sempat dijawab oleh ustadz karena keterbatasan waktu.
baca juga:dewan fatwa perhimpunan al irsyad adakan focus camp ke-2 di kota lubuk linggau
baca juga:151 produk bersertifikasi halal penamaannya bermasalah, bpjph langsung rakor dengan komite fatwa mui
ada tiga ustadz yang menyampaikan materi yakni :

dr. erwandi tarmizi, m.a.
dr. syafiq riza basalamah, m.a.
dr. abdullah roy, m.a

salah seorang jamaah menanyakan tentang poligami.
pertanyaan dibacakan oleh moderator ustadz arif muslim menyampaikan pertanyaan tersebut mengenai fenomena sunnah poligami.
baca juga:tuak, beer, wine hingga tuyul diklaim telah bersertifikasi halal, fatwa mui sudah jelas
baca juga:pengelolaan dana haji fatwa mui nyatakan haram, ini hanya begini tanggapan bpkh
sementara itu secara ekonomi tidak mampu, contohnya istri pertama tinggal di rumah kontrakan anak-anaknya disekolahkan ke sekolah yang gratis atau minta diskon ke pihak sekolah, untuk makan yang layak saja susah.
istri kedua ketiga juga tinggal di rumah kontrakan seadanya "pertanyaan mampu dalam berpoligami itu bagaimana menurut hukum syar'i," demikian kata ustadz arif membacakan pertanyaan dari jamaah.
pertanyaan tersebut ditujukan kepada ustadz syafiq riza basalamah.
"assalamualaikum. pada hakikatnya untuk mengabdi kepada allah yang diantara perjalanan beribadah kepada allah kita memerlukan teman, yang laki-laki membutuhkan wanita.  kalau mereka bicara pernikahan satu istri saja itu harus punya kemampuan," jawabnya ustadz syafiq.
baca juga:mui keluarkan fatwa tentang pemanfaatan hasil investasi dana haji, tegaskan soal dosa dan haram
baca juga:5 rekomendasi susu formula bukan pro israel ini halal dikonsumsi sesuai fatwa mui, apa saja?
ustadz syafiq menambahkan, rasul shallallahu alaihi wasallam mengatakan jika kalian kaum laki-laki mampu membayar mahar maka hendaklah dia menikah.
"kenapa kita disuruh menikah karena allah telah memberikan banyak ujian kepada manusia. fitnah (baca ujian) yang lebih membahayakan bagi kaum laki-laki adalah wanita solusinya menikah."
den menikah itu membantu kita untuk menahan pandangan, menundukkan pandangan kita dan menyelamatkan kemaluannya.
tetapi tidak semua orang punya kemampuan.
baca juga:pbnu buka suara, soal fatwa mui haramkan salam lintas agama, begini penjeasannya 
baca juga:haram berbuka puasa dan sahur gunakan produk israel, fatwa mui no. 83 tahun 2023
maka bagi yang tidak punya kemampuan hendaknya dia berpuasa.
pada hakikatnya dia tidak mampu tapi dia memiliki syahwat yang harus disalurkan, lalu dia berpikir untuk menikah padahal dia tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan istri sama anak-anaknya. bahkan sebagian menyuruh istrinya untuk bekerja.
bahkan dikatakan dia memilih menikah tapi nanti dia meminta diskon kepada sekolah dengan dalil kami tidak mampu, tapi nikah lagi lampu, bayar spp sekolah mengatakan tidak mampu.
ini anak tanggung jawab, padahal kita tahu poligami itu itu adalah syariat yang bersyarat, bukan hanya karena keinginan kemudian antum bisa melakukan.
baca juga:beasiswa bagi pengasuh pondok pesateren dari kemenag, penguatan pengambilan fatwa darul ifta mesir
baca juga:hati-hati sikapi fatwa mui, ini kata makruf amin kepada umat muslim
maka nasihat anna kepada kaum laki-laki ketika antum belum mensejahterakan istri, belum memberikan nafkah yang cukup kepada anak-anaknya, bagaimana mengendalikan nafsunya karena sekali lagi tujuan kita beribadah kepada allah azza wa jalla.
nabi alaihissalam berapa istrinya sembilan, beliau meninggal dunia di bulan sya'ban dengan meninggalkan istri yang 9 tadi.
semasa hidup nabi muhammad puasanya hampir full di bulan sya'ban supaya kita tahu bahwa saya pernikahan ini bukan hanya untuk menyalurkan syahwat untuk bersenang-senang.
pernikahan itu tadi sebagai bekal mencari kawan menuju kepada allah.
baca juga:asli indonesia, 5 produk susu yang bukan pro israel, jangan salah pilih fatwa mui haram
baca juga:boikot produk israel itu wajib, ustaz adi hidayat ikuti fatwa mui, hanya untuk agresi zionis
ketika beliau (nabi muhammad) ditanya oleh para sahabat, kenapa rasulullah berpuasa hampir full di bulan sya'ban.
nabi menjelaskan bulan sya'ban ini adalah bulan yang dilalaikan oleh manusia.
bicara manusia yang ada pada waktu itu siapa sahabat orang banyak lalai dengan bulan sya'ban karena bulan itu terjepit diantara bulan rajab yang merupakan bulan haram dan bulan ramadhan yang merupakan bulan puasa.
kemudian di bulan sya'ban dia biasa-biasa saja nanti ramadhan aku akan puasa padahal puasa dimulai di bulan sya'ban oleh nabi alaihissalam, maka beliau mengatakan bulan ini bulan yang dilalaikan oleh manusia belum lagi di bulan-bulan lain.
baca juga:boikot produk israel diserukan dari fatwa mui, apa pengaruhnya efektifkah pemboikotan itu?
baca juga:hari ini tabligh akbar tanya jawab di masjid raudhatul jannah
"maka buat teman-teman yang berpikir tadi untuk menjalankan poligami hendaklah dia mempertimbangkan segalanya dan niatkan untuk mendekatkan diri kepada allah," paparnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 27 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan