Tumpang Sari Tanaman Cabai dengan Tanaman Tomat Untungkan Petani di Musi Rawas

Budi salah seorang Petani menunjukan buah tomat dari lahan miliknya -Foto :MUSLIMIN-

MUSI RAWAS, KORALINGGAUPOS.ID – Saat ini beberapa petani di Desa H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas(Mura) sudah melakukan menanam cabai dan tanaman tomat secara bersamaan di satu tempat. Atau bisa dibilang dengan tumpang sari tanaman.

Tumpang sari ini sangat bisa dilakukan karena tidak mengganggu tanaman utamanya yakni tanaman cabai, bahkan sangat menguntungkan bagi tanaman utamanya, karena hasil dari tanaman tomat ini dapat membantu biaya perawatan tanaman cabai.

Sujianto salah seorang petani yang berhasil melakukan tumpeng sari tanaman. Saat dibincangi Minggu 26 Januari 2025 ia menjelaskan, untuk di Musi Rawas sendirikultur tanahnya sangat cocok untuk menanam tanaman tomat, bahkan tomat dari Musi Rawas itu kualitasnya lebih baik, karena tomat yang di tanam di Musi Rawas khususnya di lahan miliknya ini sedikit mengandung air.

Berbeda dengan buah tomat yang ditanam di dataran tinggi yang bersuhu dingin, seperti tomat dari curup yang mengandung banyak air. 

BACA JUGA:Petani Cabai di Desa Nawangsasi Musi Rawas Gagal Panen, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Warga Desa Mataram, Lebih Memilih Menanam Cabai Dari Pada Padi Karena Lebih Menguntungkan

Selain itu tanaman tomat jika yang di tanam di dataran rendah juga memiliki keunggulan lainnya seperti lebih tahan lama, dibandingkan dengan tomat jika ditanam di lahan dataran tinggi, itu lebih cepat busuk dan tidak bertahan lama.

Namun juga ada kelemahannya jika tomat ditanam di dataran rendah, seperti ukuran buah tomat itu lebih kecil, dibandingkan dengan tanaman tomat yang ditanam di dataran tinggi, perbandingannya itu jika buah tomat dari curup dalam satu kilonya sekitar 10 sampai 12 buah tomatnya, sedangkan tomat yang ditanam didataran rendah dalam satu kilonya sekitar 20an buah tomat.

"Dengan melakukan tumpang sari tanaman cabai dengan tanaman tomat itu tanaman cabai lebih memiliki keuntungan , karena hama seperti kutu kebul itu lebih menyukai tanaman yang memiliki daun yang berbulu seperti tomat," jelasnya.

Ia mengaku saat ini belum ada rencana ingin mengembangkan tanaman tomat ini secara besar, dikarenakan untuk saat ini harga tomat dipasaran masih rendah, dan pemasarannya juga masih sedikit. Bahkan masih kalah dengan tomat yang dari curup.

BACA JUGA:Update Harga Sembako di Lubuk Linggau Awal 2025, Harga Cabai Melangit

BACA JUGA: Lebih Mudah Perawatannya, Petani di Desa Mataram Musi Rawas Lebih Pilih Tanam Cabai

Sebelumnya ia pernah mencoba sekitar 500 batang menanam tanaman tomat tumpang sari dengan tanaman kembang kol. Saat itu dalam satu kali panen ia berhasil mendapatkan hasil sekitar 300 kilo.

"Jadi jika di kembangkan dengan maksimal dan tepat dipastikan tanaman tersebut akan menghasilkan hasil yang baik. Yang jelas yang perlu diperhatikan itu mulai dari pengolahan lahan nya, sampai dengan perawatannya itu harus menjadi prioritas utama, kemudian benih yang digunakan itu juga harus benih yang berkualitas, biasanya di labelnya itu ada petunjuk jika ada bibit khusus untuk tanaman yang cocok untuk tanaman dataran rendah," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan